Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Sebab Lippo Ekspansif Bangun Rumah Sakit, Ini Kata Mochtar Riady

Chairman Grup Lippo Mochtar Riady membocorkan rahasia mengapa PT Siloam International Hospitals Tbk. sangat ekspansif membangun rumah sakit.

20 Maret 2018 | 20.14 WIB

Mochtar Riady. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Perbesar
Mochtar Riady. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Magelang - Chairman Grup Lippo Mochtar Riady membocorkan rahasia mengapa PT Siloam International Hospitals Tbk. sangat ekspansif membangun rumah sakit. Salah satunya karena fasilitas kesehatan merupakan hal yang sangat krusial dalam hidup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Rumah Sakit Siloam yang diproyeksikan beroperasi Juli 2018 ini merupakan hasil kerjasama Yayasan Subbanul Wathon dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Rencananya rumah sakit memiliki 180 tempat tidur dan melayani pasien BPJS Kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mochtar lalu menceritakan pengalaman pahit masa kecil yang kehilangan 6 anggota keluarga selama periode 12 tahun. “Saya lahir di Batu, Malang. Saat usia 7 bulan kakek meninggal, usia 7 tahun menyusul nenek, saat berumur 9 tahun ibu meninggal karena melahirkan adik saya," ujarnya, saat seremoni Topping Off  Rumah Sakit Umum Syubbanul Wathon Kabupaten  Magelang, Selasa, 20 Maret 2018.

Berikutnya, kata Mochtar, dalam 2 tahun berturut-turut, 3 orang adiknya meninggal. "Kurang dari 12 tahun kehilangan 6 anggota keluarga, hanya karena tidak ada rumah sakit."

Pengalaman buruk masa kecil inilah yang memotivasi Mochtar untuk turut mendirikan rumah sakit. Melalui, anak sulungnya James, keinginan ini secara perlahan terwujud. “Saya merasa salah satu hal yang membebani kemiskinan adalah kesehatan. Makanya Lippo ingin bangun rumah sakit hingga wilayah pelosok,” tuturnya.

Meski begitu, menurut Mochtar, mengembangkan bisnis rumah sakit bukanlah hal yang mudah. Selama 15 tahun sejak RS Siloam didirikan secara keuangan terus merugi. Ia lalu terjun langsung mempelajari operasional rumah sakit selama 1,5 tahun. “Saya membuat skema, karena mulai mengerti dalam RS banyak pemborosan.”

Tak berselang lama, lahirlah konsep baru pengelolan ala Mochtar di jaringan Siloam Hospitals. Pertama, rumah sakit dengan standard keselamatan Joint Commision Interntional Acreditation dari Amerika Serikat.

Kedua, rumah sakit dengan standar kenyamanan layanan Singapore Airlines. Ketiga, rumah sakit dengan harga layanan murah selayaknya jaringan restoran McDonald.

Hasilnya, kata Mochtar, Siloam jadi rumah sakit swasta pertama yang terima pasien BPJS Kesehatan. "Kami memiliki kualitas layanan  bintang 5, harga BPJS,” ucapnya.

Siloam Hospital yang masuk ke dalam Grup Lippo ini memang tercatat menjadi rumah sakit paling ekspansif dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, Siloam telah mengoperasikan 32 rumah sakit dan ditargetkan menjadi 50 rumah sakit pada akhir 2019.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus