Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Semen Bikinan Indonesia Diekspor Hingga Afrika

Suplai semen di dalam negeri berlebih, produsen mulai merambah pasar ekspor.

5 Maret 2019 | 14.40 WIB

Pekerja melakukan bongkar muat Semen Gresik di kawasan Jalan Panjang, Jakarta, Selasa, 26 Juli 2018. PT Semen Indonesia Tbk (yang semula bernama PT Semen Gresik Tbk) mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 3 persen secara tahunan pada Mei 2018 di tengah adanya tren kenaikan harga semen di beberapa wilayah. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Pekerja melakukan bongkar muat Semen Gresik di kawasan Jalan Panjang, Jakarta, Selasa, 26 Juli 2018. PT Semen Indonesia Tbk (yang semula bernama PT Semen Gresik Tbk) mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 3 persen secara tahunan pada Mei 2018 di tengah adanya tren kenaikan harga semen di beberapa wilayah. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen semen makin giat menyasar pasar luar negeri di tengah kendala oversupply di pasar nasional. Tidak hanya negara tetangga, semen buatan Indonesia dikirim hingga ke Afrika.

Simak: Penjualan Semen Baturaja Tumbuh 24 Persen pada 2018

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Departemen Komunikasi Semen Indonesia Sigit Wahono menambahkan Australia, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika adalah kawasan yang akan diandalkan untuk ekspor semen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 2018, ekspor Semen Indonesia melonjak 68,7 persen secara year on year menjadi 3,1 juta ton, sedangkan konsumsi dalam negeri tumbuh tipis sebanyak 1,2 persen secara yoy menjadi 27,4 juta ton.

“Australia masih menarik bagi kami, karena belum semua daerah kami jamah. Potensi buyer di sana masih cukup besar,” ujarnya Senin, 4 Maret 2019.

Selain Australia, potensi permintaan luar negeri yang cukup besar berasal dari Madagaskar, Filipina, Banglades, dan Sri Lanka. Dia memperkirakan, pada tahun ini ekspor semen dari korporasinya akan tumbuh menjadi 4 juta ton - 5 juta ton.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan, semen menjadi salah satu komditas yang akan digenjot ekspornya. Selain karena kapasitas produksinya yang tinggi, semen dari Indonesia diharapkan dapat menjadi solusi bagi sejumlah negara yang sedang menggenjot pembangunan infrastrukturnya.

“Semen menjadi salah satu komoditas yang kami usulkan untuk digenjot promosi dan ekspornya ke luar negeri, karena peluang yang tersedia besar sekali, terutama setelah adanya booming infrastruktur di beberapa negara berkembang selain Indonesia,” katanya.

Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengatakan, pada tahun ini ekspor semen dan clinker ditargetkan menembus 7 juta ton, naik dari realisasi ekspor tahun lalu sejumlah 5,7 juta ton. Adapun, pada 2017, ekspor semen RI mencapai 2,9 juta ton.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor semen dari Indonesia pada 2019 berhasil tumbuh 84,51 persen secara year-on-year (yoy), menjadi US$237,74 juta.

“Tahun ini kelebihan pasokan kami perkirakan masih akan terjadi, apalagi dengan adanya pabrik baru di Sulawesi Utara yang kapasitas produksinya diperkirakan mencapai 2 juta ton. Dengan demikian, ekspor menjadi solusi bagi kami untuk meningkatkan konsumsi semen,” katanya, Senin, 4 Maret 2019.

BISNIS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus