Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Indonesia mengklaim produksi minyak di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, sudah normal kembali. Sebelumnya, terjadi kerusuhan pada Sabtu, 1 Agustus 2015, sehingga perusahaan sempat mematikan beberapa unit produksi.
"Kini unit produksi sudah hidup kembali," ujar Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto saat dihubungi pada Senin, 3 Agustus 2015.
Hari ini, menurut tinjauan Erwin di Lapangan Banyu Urip, produksi sudah mencapai 80 ribu barel per hari. Sebelum kerusuhan melanda, produksi lapangan ini mencapai 85 ribu barel per hari atau sesuai dengan ramalan yang tercatat dalam data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas).
Kerusuhan terjadi di area kerja Engineering, Procurement, and Constructions (EPC) 1 di Lapangan Banyu Urip yang dioperasikan kontraktor EMCL, PT Tripatra Samsung. Sejumlah pekerja di bawah naungan Tripatra Samsung marah lantaran tidak diperbolehkan meninggalkan area kerja lebih cepat saat makan siang. Mereka akhirnya merusak bangunan dan kendaraan.
Erwin optimistis Blok Cepu masih bisa melanjutkan produksi sesuai dengan target pemerintah sebesar 165 ribu barel per hari. Produksi migas bakal meningkat secara bertahap dengan rata-rata tahunan yang masih dalam perhitungan perusahaan.
Bahkan, ucap dia, puncak produksi Blok Cepu bakal mencapai sekitar 200 ribu barel per hari. Lalu produksi bakal menurun dan stabil di angka sekitar 165 ribu barel per hari.
Sebagaimana diketahui, Blok Cepu adalah penyumbang produksi migas terbesar nasional. Sebagian besar target lifting minyak pemerintah tahun ini, yakni 825 ribu barel per hari, berasal dari daerah ini.
Ke depannya, Erwin menjamin kerusuhan yang sama tidak berulang. Perusahaan sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, kepolisian, dan SKK Migas untuk menyelidiki akar masalah. "Supaya ada evaluasi apa yang harus kami lakukan ke depannya," tutur Erwin.
ROBBY IRFANY
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini