Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Satgas 115 kembali melakukan penenggelaman 15 kapal pencuri ikan asal Vietnam dan Malaysia menyusul keputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Penenggelaman kapal dipimpin langsung oleh Susi Pudjiastuti , Komandan Satgas 115, setelah kapal-kapal itu diserahkan oleh Kejaksaan Agung. Hadir menyaksikan duta besar negara sahabat seperti dari Swedia, Armenia, dan Polandia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelima belas kapal ditenggelamkan secara serentak hari ini, Sabtu, 11 Mei 2019 di Selat Lampa, Natuna sebanyak 7 unit, Belawan (3 unit) dan Pontianak (5). Sebagian besar kapal hasil rampasan nelayan Vietnam yakni 12 unit, dan sisanya dari Malaysia.
“Kesannya penenggelaman kapal serem, jahat, tapi bisa menjadi jalan keluar. Menyelamatkan muka bangsa yang tidak sengaja pernah menyuburkan illegal fishing,” tutur Susi, saat memimpin penenggelaman di Natuna. Detik-detik penenggelaman kapal tersebut dapat disimak dari video akun Youtube Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Menurut Menteri Susi, tanpa gembar-gembor 10.000 kapal pencuri ikan hilang dari perairan Indonesia dalam 4 tahun terakhir. “Ini adalah cara elegan. Kita tidak mencaci, tidak menghukum bangsa sendiri. Ini juga awam terjadi, Australia sampan nelayan kita masuk perairan mereka langsung dibakar.
Penenggelaman 15 kapal ini hanya berselang sepekan dari proses penenggelaman 13 kapal Vietnam yang dilakukan Menteri Susi Pudjiastuti pada tanggal 4 Mei pekan lalu. Peristiwa yang sempat memanas adalah ketika dengan beraninya kapal nelayan Vietnam dengan nekat menabrak KRI Tjiptadi di perairan Indonesia.