Foto

Industri Panahan Mati Suri

26 November 2012 | 14.48 WIB

https://statik.tempo.co/data/2012/11/26/id_152939/152939_650.jpg
Perbesar
Foto 1 dari 5

Wahyu (49), mantan atlet panahan Jawa Barat mencoba busur panahan yang dijualnya seharga Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta perset di pabriknya di kawasan Sukamanah Baru, Bandung, Senin (26/11). Industri panahan lokal mati suri setelah kompetisi panahan nasional hanya menggunakan busur buatan Korea sejak lima tahun terakhir ini. TEMPO/Prima Mulia

https://statik.tempo.co/data/2012/11/26/id_152940/152940_650.jpg
Perbesar
Foto 2 dari 5

Wahyu (49), mantan atlet panahan Jawa Barat membuat anak panah yang dijualnya bersama busur seharga Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta perset di pabriknya di kawasan Sukamanah Baru, Bandung, Senin (26/11). TEMPO/Prima Mulia

https://statik.tempo.co/data/2012/11/26/id_152941/152941_650.jpg
Perbesar
Foto 3 dari 5

Wahyu (49), mantan atlet panahan Jawa Barat mengukur akurasi busur panahan yang dijualnya seharga Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta perset di pabriknya di kawasan Sukamanah Baru, Bandung, Senin (26/11). TEMPO/Prima Mulia

https://statik.tempo.co/data/2012/11/26/id_152942/152942_650.jpg
Perbesar
Foto 4 dari 5

Wahyu (49), mantan atlet panahan Jawa Barat memotong kayu sonokeling untuk bahan busur panah yang dijualnya seharga Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta di pabriknya di kawasan Sukamanah Baru, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/11). TEMPO/Prima Mulia

https://statik.tempo.co/data/2012/11/26/id_152943/152943_650.jpg
Perbesar
Foto 5 dari 5

Wahyu (49), mantan atlet panahan Jawa Barat merentangkan busur buatannya yang terbuat dari bambu dan kayu sonokeling seharga Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta di pabriknya di kawasan Sukamanah Baru, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/11). TEMPO/Prima Mulia

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus