Akhir minggu lalu dunia dihebohkan dengan penembakan drone mata-mata Iran, Saeqeh, yang menyusup ke wilayah udara Israel, pada Sabtu pagi waktu setempat, 10 Februari 2018. Israel menyebut bahwa drone Iran yang berbentuk sayap terbang itu merupakan tiruan drone RQ-170 Sentinel milik Amerika Serikat yang ditangkap Iran enam tahun lalu. CNN.com
Israel menuduh drone Saeqeh Iran memasuki wilayah udaranya tiga hingga empat kilometer. Media online Asia Times menulis bahwa drone itu datang dari Suriah dan memasuki wilayah Israel. Peristiwa ini memicu konfrontasi yang melibatkan Iasrael, Iran, dan Suriah, dalam perang Suriah yang telah berlangsung selama delapan tahun. tehranpress.com
Intelejen Israel menyebutkan bahwa peristiwa penyusupan drone Iran bukanlah penyerangan, tetapi menguji batas dan peraturan. Wim Zwijnenburg, koordinator European Forum on Armed Drones, menyebutkan bahwa drone Iran mungkin sedang menguji pertahanan udara. Drone itu terlihat terbang rendah untuk menghindari radar. presstv.com
Lebih lanjut Zwijnenburg menyebutkan meskipun drone Saeqeh merupakan tiruan RQ-170 Sentinel, tapi belum berteknologi siluman. Drone RQ-170, yang ditiru Iran, terbuat dari bahan yang lebih menyerap sinyal radar dibanding memantulkannya. Mungkin saja Iran belum dapat meniru teknologi itu. warisboring.com
Iran menangkap pesawat tak berawak AS RQ-170 pada Desember 2011 dan melakukan reverse-engineered pada 2013. Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) mengumumkan keberhasilan mereka mebuat drone Saeqeh, tiruan pesawat tak berawak RQ-170 Sentinel, pada 2014. Iran memperlihatkan drone Saeqeh, pada Oktober 2016. timesofisrael.com
Meskipun tiruan, rentang sayap Saeqeh lebih panjang dibanding RQ-170 Sentinel. Saeqeh memiliki rentang 26 meter, sementara Sentinel hanya 20 meter. Drone Saeqeh mampu membawa empat rudal presisi dipandu laser. Pengamat menyebutkan bahwa keempat rudal itu membuat Saeqeh semakin kehilangan sifat silumannya. theaviationist.com