Foto

Katsumoto Saotome, Saksi Hidup Penghancuran Tokyo

9 Maret 2015 | 13.01 WIB

https://statik.tempo.co/data/2015/03/09/id_377846/377846_650.jpg
Perbesar
Foto 1 dari 6

Katsumoto saat menggunakan ikat kepala, bertuliskan kamikaze. Tokyo, Jepang, 4 Maret 2015. REUTERS / Issei Kato

https://statik.tempo.co/data/2015/03/09/id_377847/377847_650.jpg
Perbesar
Foto 2 dari 6

Katsumoto Saotome, menceritakan pengalaman hidupnya dapat selamat, dari aksi pemboman oleh sekutu. Saat diwawancari oleh Reuters di rumahnya. Tokyo, Jepang, 4 Maret 2015. REUTERS / Issei Kato

https://statik.tempo.co/data/2015/03/09/id_377848/377848_650.jpg
Perbesar
Foto 3 dari 6

Saksi hidup Katsumoto Saotome, menunjukan peta dimana pusat kota Tokyo, yang terbakar akibat misi pemboman.Tidak hanya Tokyo, kota lain di Jepang tidak luput dari sasaran pemboman sekutu. Tokyo, Jepang, 4 Maret 2015. REUTERS / Issei Kato

https://statik.tempo.co/data/2015/03/09/id_377849/377849_650.jpg
Perbesar
Foto 4 dari 6

Katsumoto menunjukan peta, wilayah yang mengalami kehancuran paling parah. Saat dilakukan operasi Meetinghouse, yaitu misi pemboman dari udara oleh sekutu. Amerika sebagai penggagas mengharapkan, dengan cara menghancurkan mental warga melalui aksi pemboman. Warga Jepang akan terdesak, dan melakukan pemberontakan terhadap pemerintahnya. Tokyo, Jepang, 4 Maret 2015. REUTERS / Issei Kato

https://statik.tempo.co/data/2015/03/09/id_377850/377850_650.jpg
Perbesar
Foto 5 dari 6

Katsumoto menunjukan foto keluarganya dimasa perang dunia ke II, saat diwawancari oleh Reuters dirumahnya. Katsumoto mengatakan bahwa masyarakat Jepang pada masa itu sangat menderita, akibat pemerintah yang menggangap bahwa masyarakat hanya sebuah hama. Tokyo, Jepang, 4 Maret 2015. REUTERS / Issei Kato

https://statik.tempo.co/data/2015/03/09/id_377851/377851_650.jpg
Perbesar
Foto 6 dari 6

Katsumoto Saotome, usia 82, salah satu korban selamat selama penyerangan udara sekutu atas Tokyo. Katsumoto menunjukan ikat kepala, yang bertuliskan kamikaze, ikat kepala ini ia bawa selama masa pengungsian. Tokyo, Jepang, 4 Maret 2015. REUTERS / Issei Kato

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus