Foto

Lepaskan Penat Lewat Serunya Perang Air di Karnaval Coangue

9 Februari 2016 | 14.02 WIB

https://statik.tempo.co/data/2016/02/09/id_480857/480857_650.jpg
Perbesar
Foto 1 dari 6

Ribuan warga memadati kawasan sungai saat perang air dalam Karnaval Coangue di sungai Chota, Ekuador, 8 Februari 2016. Perang air ini merupakan tanda berakhirnya hari libur pada musim karnaval. REUTERS/Guillermo Granja

https://statik.tempo.co/data/2016/02/09/id_480858/480858_650.jpg
Perbesar
Foto 2 dari 6

Keseruan warga saat perang air dalam Karnaval Coangue di sungai Chota, Ekuador, 8 Februari 2016. REUTERS/Guillermo Granja

https://statik.tempo.co/data/2016/02/09/id_480859/480859_650.jpg
Perbesar
Foto 3 dari 6

Sejumlah warga saling guyur dan siram dalam perang air merayakan Karnaval Coangue di sungai Chota, Ekuador, 8 Februari 2016. Warga membawa peralatan seperti ember atau wadah, busa, dan tinta untuk melepaskan penat dalam perang air ini. REUTERS/Guillermo Granja

https://statik.tempo.co/data/2016/02/09/id_480860/480860_650.jpg
Perbesar
Foto 4 dari 6

Warga saling mengguyur dengan air dari sungai dalam perayaan Karnaval Coangue di sungai Chota, Ekuador, 8 Februari 2016. Perang air dalam karnaval tradisional ini bertujuan melepaskan tekanan hidup dengan bersenang-senang. REUTERS/Guillermo Granja

https://statik.tempo.co/data/2016/02/09/id_480861/480861_650.jpg
Perbesar
Foto 5 dari 6

Seorang warga menyiramkan air pada warga lain dalam perayaan Karnaval Coangue di sungai Chota, Ekuador, 8 Februari 2016. Karnaval ini sebagai apresiasi untuk menunjukkan identitas masyarakat keturunan Afrika melalui perayaan atau karnaval musik, tari, kerajinan, dan unsur-unsur lainnya. REUTERS/Guillermo Granja

https://statik.tempo.co/data/2016/02/09/id_480862/480862_650.jpg
Perbesar
Foto 6 dari 6

Sejumlah warga bermain air dalam perayaan Karnaval Coangue di sungai Chota, Ekuador, 8 Februari 2016. Karnaval dimulai pada 2007 atas inisiatif dari Yayasan Afro-Ekuador guna menemukan alternatif wisata yang dapat memberikan penghasilan pada penduduk daerah. REUTERS/Guillermo Granja

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus