Seorang warga melihat salah satu rumah megah milik pedagang warung Tegal (warteg) di Desa Sidokaton, Kecamatan Dukuhturi, Tegal, 22 Maret 2015. Rumah megah itu ditinggal pemiliknya merantau ke Jakarta dan hanya dihuni tiap menjelang Hari Raya Idul Fitri. TEMPO/Dinda Leo Listy
Sebuah rumah megah milik pedagang warung Tegal (warteg) di Desa Sidokaton, Kecamatan Dukuhturi, Tegal, 22 Maret 2015. Pedagang warteg asal Desa Sidokaton yang tergolong sukses bisa meraup pendapatan kotor sekitar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per hari di Jakarta. TEMPO/Dinda Leo Listy
Sebuah rumah megah milik pedagang warung Tegal (warteg) di Desa Sidokaton, Kecamatan Dukuhturi, Tegal, 22 Maret 2015. Pendapatan yang besar yang diraih dari berdagang warteg, mereka mampu membangun rumah megah di kampungnya dengan biaya berkisar Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar. TEMPO/Dinda Leo Listy
Seorang warga melintas di depan rumah megah milik pedagang warung Tegal (warteg) di Desa Sidokaton, Kecamatan Dukuhturi, Tegal, 22 Maret 2015. Selama merantau ke Jakarta menjadi pedagang Warteg, rumah megah mereka dihuni orang tuanya atau kerabatnya. TEMPO/Dinda Leo Listy