Yexibel Gainsa (14), beristirahat usai berlatih anggar di "Martir Barbados", Havana, Kuba, 26 November 2014. REUTERS/Alexandre Meneghini
Yexibel Gainsa (14), melepaskan topengnya usai berlatih anggar di "Martir Barbados", Havana, Kuba, 26 November 2014. REUTERS/Alexandre Meneghini
Seoraorang atlet anggar berhasil menancapkan pedangnya pada lawannya saat belatih di "Martir Barbados", Havana, Kuba, 26 November 2014. Sebanyak 100 orang belajar di tempat ini yang namanya diambil dari 73 atlet tewas akibat ledakan pesawat di Barbados pada 1976. REUTERS/Alexandre Meneghini
Dua orang atlet berlatih anggar di "Martir Barbados", Havana, Kuba, 26 November 2014. Sebanyak 100 orang belajar di tempat ini yang namanya diambil dari 73 atlet tewas akibat ledakan pesawat di Barbados pada 1976. REUTERS/Alexandre Meneghini
Sejumlah siswa anak-anak mendengarkan insruksi pelatihnya saat melakukan latihan di "Martir Barbados" di Havana, Kuba, 26 November 2014. Sebanyak 100 orang belajar di tempat ini yang namanya diambil dari 73 atlet tewas akibat ledakan pesawat di Barbados pada 1976. REUTERS/Alexandre Meneghini
Deretan topeng anggar yang diletakan di "Martir Barbados" tempat latihan untuk para atlet anggar di Havana, Kuba, 26 November 2014. Sebanyak 100 orang belajar di tempat ini yang namanya diambil dari 73 atlet tewas akibat ledakan pesawat di Barbados pada 1976. REUTERS/Alexandre Meneghini