Suasana upacara Pembaretan Prajurit Korps Marinir dengan latar landmark Marinir di Pantai Baruna Kondang Iwak, Malang, Jawa Timur, 12 Agustus 2020. Pembaretan ini petanda lahirnya prajurit muda Korps Marinir yang siap bertugas dan menjadi titik awal pengabdian prajurit petarung kepada bangsa dan negara kata Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Suhartono pada upacara tradisi pembaretan Perwira Remaja dan Bintara Remaja. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Baret ungu Korps Marinir di depan bivak tempat istirahat para Perwira dan Bintara Remaja Korps Marinir di Pantai Baruna Kondang Iwak, Malang, Jawa Timur, 12 Agustus 2020. Sebanyak 186 prajurit baru telah menjalani serangkain pendidikan dasar kemiliteran, latihan teknis menembak, pendidikan komando hutan serta praktek operasi amfibi sehingga menciptakan prajurit pendarat yang profesional. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Suasana upacara Pembaretan Prajurit Korps Marinir di Pantai Baruna Kondang Iwak, Malang, Jawa Timur, 12 Agustus 2020. Julukan "Hantu Laut" selalu ditakuti lawan, disegani musuh, tapi menjadi kebanggaan rakyat karena memiliki jiwa kesatria, dan tampil sebagai garda terdepan membela dan mempertahankan NKRI. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Perwira dan Bintara Remaja Korps Marinir meneriakan yel-yel usai upacara Pembaretan Prajurit Korps Marinir di Pantai Baruna Kondang Iwak, Malang, Jawa Timur, 12 Agustus 2020. Gemuruh ombak yang tak putus-putus memberi semangat dan kebahagian kepada keluarga yang hadir pada tradisi sakral Korps Marinir itu. Sementara di ujung lainnya seorang ibu penuh haru memeluk putranya yang kini sah berseragam loreng khas pasukan pendarat. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Perwira dan Bintara Remaja Korps Marinir mengikuti gladi bersih upacara Pembaretan Prajurit Korps Marinir di Pantai Baruna Kondang Iwak, Malang, Jawa Timur, 12 Agustus 2020. Bagi prajurit baret ungu, upacara pembaretan merupakan implementasi pembinaan aspek kultural dan momentum penting yang penuh nilai historis. ANTARA FOTO/Zabur Karuru