3 Tokoh Ini Mengaku Punya Kepribadian Introvert, JK Rowling Salah Satunya

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Introvert Sedunia diperingati setiap 2 Januari. Dilansir dari ipersonic.com, Felicitas Heyne, Psikolog dan Penulis asal Jerman, mengungkapkan bahwa orang dengan kepribadian introvert sering disalahpahami oleh masyarakat. Karena itu, sebuah hari peringatan khusus perlu digelar setiap tahunnya. Tanggal 2 Januari akhirnya dipilih sebagai Hari Introvert Sedunia karena merupakan akhir dari liburan akhir tahun, yang dianggap menyusahkan para introvert. 

Kendati sering disalahpahami, orang-orang dengan kepribadian introvert ternyata dapat mencetak berbagai inovasi dan perubahan. Hal tersebut dibuktikan dengan sederet tokoh ternama yang ternyata berkepribadian introvert. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah daftar tokoh terkenal dengan kepribadian introvert:

Albert Einstein 
Ilmuwan fisika terkemuka, Albert Einstein, ternyata merupakan seseorang dengan  kepribadian introvert. Dilansir dari elegantthemes.com, Einstein pernah mengatakan bahwa suasana sunyi dan tenang merupakan stimulus yang tepat untuk pikiran-pikiran kreatif. Karena itu, Einstein dikenal sebagai seorang ilmuwan yang sering menyendiri. 

Eleanor Roosevelt
Eleanor Roosevelt merupakan mantan Ibu Negara Amerika Serikat pada masa pemerintahan, Franklin D. Roosevelt. Ia dikenal sebagai pendukung kebijakan New Deal dan aktivis pendukung hak sipil di PBB. Berbagai pidato dan tulisan mengenai isu-isu tersebut banyak disuarakannya. Meskipun demikian, sebagaimana ditulis di whitehouse.gov, Eleanor ternyata merupakan seorang introvert. Ia mendeskripsikan dirinya sebagai pribadi yang tampak pemalu, pendiam, dan sering kikuk dalam interaksi sosial. 

JK Rowling
Penulis novel Harry Potter ini ternyata juga merupakan seorang introvert. Dilansir dari purewow.com, kepribadian introvert Rowling pernah diceritakan ketika ia mengisahkan saat penulisan serial novel Harry Potter. Saat ia mendapat ide penulisan Harry Potter, Rowling berada di dalam kereta api. Ia ingin sekali menulis ide yang muncul di kepalanya tersebut. Namun, ia terlalu malu untuk meminjam pulpen kepada orang di sebelahnya. Akhirnya, JK Rowling memilih untuk mengingat dan mengembangkan kisah bocah penyihir itu di dalam kepalanya tersebut.