Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Arti Maneh yang Bikin Guru Cirebon Dipecat Usai Kritik Ridwan Kamil, Kasarkah?

Arti kata Maneh membuat seorang guru di Cirebon dipecat usai melontarkan komentar tersebut di Instagram Ridwan Kamil.

18 Maret 2023 | 13.32 WIB

Ridwan Kamil Memberikan Pidato di DPP Golkar, 13 Maret 2023. Istimewa
Perbesar
Ridwan Kamil Memberikan Pidato di DPP Golkar, 13 Maret 2023. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Arti kata maneh saat ini sedang mencuri perhatian banyak orang setelah mencuatnya pemberitaan seorang guru dipecat usai melontarkan komentar bernada kritik pada salah satu unggahan dari akun Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Muhammad Sabil Fadilah, guru honorer asal Cirebon, dipecat dari sekolah tempatnya mengajar usai berkomentar dengan kata maneh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam unggahan Instagramnya, pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut mengunggah video saat sedang melakukan zoom bersama siswa siswi SMPN 3 Kota Tasikmalaya. Kemudian guru tersebut berkomentar dalam unggahan Ridwan Kamil. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi Gubernur Jabar ato kader partai ato peribadi @ridwankamil? tulis @sabilfadhillah, yang dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan ia bertanya dalam zoom tersebut Ridwan Kamil menjadi Gubernur atau kader partai atau pribadi. Sontak, komentar Sabil langsung dibalas oleh Ridwan Kamil. "@sabilfadhillah ceuk maneh kumaha (menurut kamu gimana)?”

Bersamaan dengan itu, beredar pula tangkapan layar yang memperlihatkan Emil itu mengirimkan bukti komentar dari Sabil melalui Direct Message (DM) Instagram ke akun SMK Telkom Sekar Kemuning, yakni sekolah tempat Sabil mengajar. Tangkapan layar itu diunggah oleh akun Twitter @zanatul_91.

"Tidak pantas seorang guru seperti itu," tulis Emil setelah mengirim bukti komentar itu. Pihak sekolah pun merespons dengan permohonan maaf atas nama institusi dan menyebut akan menindak Sabil secara tegas dan terukur. “Hatur nuhun. Sekolahnya jadi kebawa-bawa oleh netizen," balas Emil.

Hingga pada akhirnya, setelah berkomentar seperti itu, Sabil dipecat dari sekolah tempatnya mengajar. Beberapa warganet beranggapan komentar milik Sabil dianggap kurang sopan karena menggunakan kata maneh. Lantas, sebenarnya apa itu arti kata maneh dalam Bahasa Indonesia yang membuat ia dipecat? 

Arti Kata Maneh
Kata maneh dalam Bahasa Indonesia berarti kamu. Mengutip dari Kamus Sunda-Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, kata maneh berarti kata pengganti orang kedua, diri pribadi.

Seperti bahasa daerah lainnya, Bahasa Sunda juga memiliki golongan atau pilihan kata yang diucapkan sesuai tingkatan lawan bicara. Dalam Bahasa Sunda, kata maneh termasuk dalam golongan kata loma. Golongan kata ini berada di antara bahasa lemes dan kasar. 

Biasanya, Bahasa Sunda loma digunakan untuk berbicara dengan orang yang sudah akrab, kepada  orang yang lebih muda, atau memiliki status sosial setara. Sedangkan Bahasa Sunda lemes atau halus yang dapat digunakan untuk berbicara kepada orang yang lebih tua atau tidak dikenal.

Bahasa loma sendiri menciptakan kesan hubungan kedua orang tersebut akrab dan tidak memiliki jarak. Itu berarti, kata maneh biasa dipakai saat sedang berbicara dengan orang yang sudah dekat, akrab, dan sebaya, seperti teman atau sahabat sehingga kata maneh kurang sopan dan dianggap kasar jika digunakan untuk berbicara dengan orang yang belum dikenal dekat atau lebih tua. 

Hal itulah yang mungkin saja memicu Ridwan Kamil bereaksi atas komentar guru tersebut karena kata maneh dianggap kurang sopan dan tidak pantas digunakan pada orang yang tidak dikenal secara akrab. Meski berarti kamu, kata maneh tidak bisa diucapkan kepada sembarangan orang, apalagi kepada orang yang tidak dikenal. 


VIVIA AGARTHA F | RIZKI DEWI AYU (CW)

Pilihan Editor: Simak Tips Selamat Dari Kerumunan Massa Ala Ridwan Kamil

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus