Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus perundungan atau bullying pada anak bisa menimbulkan dampak pada mental korban. Hal itu juga mungkin dialami Audrey, siswi sekolah menengah pertama di Pontianak, Kalimantan Barat, yang mengalami perundungan dari sekelompok siswi. Untuk mengatasinya, psikolog mengatakan korban membutuhkan dukungan berupa pemulihan trauma dan kepastian perlindungan masa depan.
Baca: Penganiayaan Siswi SMP, Petisi #JusticeForAudrey Tembus 1,8 Juta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan, hal yang dibutuhkan korban adalah dukungan untuk kembali pada rutinitasnya semula dan dibangkitkan kepercayaan dirinya lewat kelebihan yang dia miliki.
"Trauma dapat dipulihkan jika korban dapat memahami apa yang telah terjadi bukan salahnya. Hal serupa tidak akan terjadi lagi karena korban mendapatkan kepastian perlindungan," ujar Vera kepada Antara melalui Kamis, 11 April 2019.
Vera mengatakan dukungan dari keluarga akan sangat dibutuhkan bagi Audrey, selain tentunya dukungan secara luas dari masyarakat.
"Penting bagi orang sekitar untuk tidak mengungkit kejadian buruk yang menimpa korban. Korban juga perlu melihat para pelaku kekerasan telah mendapatkan konsekuensi atas perbuatan mereka," kata Vera yang menambahkan arti penting permohonan maaf dari para pelaku kekerasan kepada korban.
Selain berbagai dukungan dan penanganan, lanjut Vera, Audrey juga harus mendapatkan konseling rutin dari psikolog untuk menangani trauma yang dialaminya.
Audrey dibully diduga karena masalah asmara dan saling komentar di media sosial. Akibat perundungan ini, korban mengalami trauma dan dirawat di rumah sakit. Kasus ini mendapat perhatian dan dukungan public yang disertai dengan tagar #JusticeForAudrey.
Baca: Bintang Bollywood Ikut Ramaikan Tagar #JusticeForAudrey?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
ANTARA