Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Benarkah Diabetes Berisiko Lebih Tinggi Sebabkan Pneumonia?

Kadar gula darah tinggi yang disebabkan oleh diabetes juga dapat mempersulit tubuh melawan pneumonia setelah penyakit tersebut berkembang.

1 Desember 2023 | 08.18 WIB

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes adalah kondisi kesehatan yang paling sering dialami oleh banyak orang. Namun, benarkah diabetes dapat meningkatkan risiko seseorang terkena pneumonia?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dikutip dari Healthline, kadar gula darah tinggi yang disebabkan oleh diabetes juga dapat mempersulit tubuh melawan pneumonia setelah penyakit tersebut berkembang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal ini dapat menyebabkan kasus pneumonia yang lebih parah dan peningkatan komplikasi, termasuk kerusakan organ, gagal napas, dan bahkan kematian.

Lantas, bagaimana diabetes mempengaruhi pneumonia?

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat menyebabkan gejala seperti demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Orang dewasa dengan kondisi kronis seperti diabetes memiliki peningkatan risiko mengembangkan pneumonia.

Diabetes juga dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh dengan mengganggu sirkulasi dan saraf sehingga menempatkan pada risiko lebih tinggi terkena infeksi, termasuk pneumonia.

Baik diabetes tipe 1 atau tipe 2 melemahkan sistem kekebalan tubuh. Artinya, kedua jenis penyakit ini meningkatkan risiko pneumonia dan infeksi lainnya.

Dilansir dari Vinmec, pasien diabetes kronis mengalami gangguan imun sehingga menyebabkan resistensi lebih rendah dari biasanya, fungsi neutrofil dan makrofag seperti kemotaksis, adhesi, fagositosis berkurang, sehingga sel kekebalan berkurang atau tidak mampu membunuh bakteri.

Rusaknya pembuluh darah kecil pada tubuh penderita diabetes seperti lapisan sel terdalam (endotel) menyebabkan terganggunya pertukaran oksigen dalam jaringan, sehingga mengakibatkan berkurangnya kekuatan antibakteri.

Selain itu, penderita diabetes lanjut usia sering kali mengalami gangguan dalam proses makan, seperti saat menelan makanan, mudah tersedak atau menderita pneumonia akibat gastroesophageal reflux.

Infeksi bakteri akibat luka kulit karena komplikasi kronis diabetes juga meningkatkan risiko infeksi tubuh dibandingkan populasi umum. Pneumonia disebabkan oleh bakteri yang menyerang dari luar ke dalam aliran darah ke paru-paru dan menyebabkan penyakit.

Karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk menjaga kondisi kesehatan mereka dengan baik. Hal ini termasuk mengontrol kadar gula darah, menjaga berat badan ideal, dan rutin melakukan olahraga.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus