Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

4 April 2024 | 21.12 WIB

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta, Livya Holiwono, menyebut sejumlah gejala yang dapat menyertai batuk  berkepanjangan akibat tuberkulosis atau TBC. Contohnya sesak napas dan nyeri dada. Ia menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama tuberkulosis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Dan gejala lain itu bisa batuk darah, badan lemas, kemudian demam meriang berkepanjangan, lebih dari satu bulan," katanya dalam siaran oleh Kementerian Kesehatan bertema "Batuk Gak Sembuh-Sembuh, Awas TBC!", 4 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, turunnya nafsu makan serta berat badan yang tidak direncanakan juga merupakan gejala penyerta TBC. TBC dapat menyebabkan orang berkeringat pada malam hari meski tidak melakukan aktivitas apapun. 

Livya menuturkan batuk adalah gejala TBC yang menyerang paru-paru. Sedangkan untuk TBC ekstraparu gejalanya berbeda, misalnya TBC kelenjar getah bening yang menyebabkan benjolan di daerah itu. Namun, penyebab batuk selama dua minggu pun perlu diperiksa karena bukan hanya TBC yang menimbulkan gejala tersebut. Penyakit-penyakit lain dengan gejala serupa antara lain sinus, asam lambung naik, penyakit paru obstruktif kronis, pertusis, serta kanker paru-paru.

"Karena itu batuk adalah cara bagaimana badan kita membersihkan iritasi atau sekresi dari paru-paru, jadi biar enggak terjadi infeksi, pertahanan tubuh kita ini hebat sekali," jelasnya.

Pentingnya kesadaran diri
Livya menilai kesadaran diri untuk skrining perlu ditingkatkan guna mencegah TBC. Segera setelah mendapatkan gejala-gejala tersebut, masyarakat perlu segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Setelah itu, pihak fasilitas kesehatan melakukan investigasi kontak, misalnya orang yang tinggal serumah, satu kamar, atau satu tempat kerja, untuk mengetahui penyebaran penyakit tersebut.

Dia menyebutkan TBC adalah penyakit yang dibawa oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menular lewat udara, kemudian terhirup melalui hidung dan mulut sebelum akhirnya ke paru-paru. Setelah itu bakteri tersebut dimakan oleh sel darah putih. 

Ada tiga kemungkinan, pertama apabila daya tahan tubuh bagus maka bakteri tersebut mati. Kemungkinan kedua, bakteri tersebut hidup dorman di dalam tubuh, yang selanjutnya disebut sebagai TB laten.

"Dan yang ketiga adalah sistem kekebalan tubuhnya ini tidak mampu melawan bakteri sehingga nanti dia bisa berkembang biak dalam tubuh dan menyebabkan TBC," paparnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus