Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang dokter asal Amerika dan ahli patoligi, Benjamin Castleman, MD untuk pertamakalinya pada 1958 memuat artikel di New England Journal of Medicine tentang penyakit hiperplasia limfoid angiofollicular atau yang dinamai seperti namanya, penyakit Castleman.
Penyakit yang juga dikenal sebagai limfoid angiomatosa, tumor Castleman, hiperplasia getah bening raksasa, hiperplasia getah bening angiofolikular, atau limfoma jinak raksasa ini kondisi langka yang terjadi karena adanya pertumbuhan yang tidak biasa pada sel-sel di kelenjar getah bening. Penyakit Castleman dapat menyebabkan benjolan atau pembesaran kelenjar getah bening pada anggota tubuh tertentu atau seluruh tubuh.
Pertumbuhan yang terdapat dalam sel tersebut bukanlah kanker, melainkan gangguan yang sering disebut limfoproliferatif atau pertumbuhan berlebih dari sel. Namun, penyakit ini juga berpotensi menimbulkan kanker dan bisa terjadi pada pria maupun wanita dengan rentang usia berapa pun.
Penting untuk diketahui, penyakit ini bukanlah sebuah penyakit yang turun temurun. Lebih lanjut, terdapat dua tipe utama penyakit Castleman yaitu, unisentrik (terlokalisasi) dan multisentrik (seluruh tubuh).
Penyakit Castleman unisentrik hanya mempengaruhi satu kelenjar getah bening. Biasanya penyakit ini menyerang kelenjar getah bening di bagian dada atau perut, dan juga bisa menyerang leher, ketiak, atau area selangkangan. Sedangkan penyakit Castleman multisentrik diketahui lebih serius dibandingkan dengan unisentrik, terutama pada penderita AIDS (orang yang terinfeksi virus HIV).
Untuk gejala penyakit tersebut, setiap tipe memiliki perbedaan. Untuk tipe unisentrik biasanya tidak memiliki tanda atau gejala apa pun. Dokter biasanya menemukan adanya pertumbuhan kelenjar getah bening melalui pemeriksaan fisik. Sedangkan penderita penyakit Castleman multisentrik dapat memiliki tanda dan gejala seperti, demam, penurunan berat badan, ruam, kelelahan, sering berkeringat di malam hari, hingga terjadi mati rasa pada kaki ataupun tangan.
Penyakit Castleman yang dapat menyerang pria dan wanita ini mampu menyerang semua orang dengan latarbelakang usia berapapun. Namun, rata-rata orang yang didiagnosis dengan penyakit Castleman unisentrik berusia 35 tahun dan multisentrik berusia 50 hingga 60 tahun. Risiko penyakit Castleman akan lebih tinggi pada orang yang telah terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau HHV-8.
GERIN RIO PRANATA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini