Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Mengapa Trauma Healing Korban Gempa Harus Maksimal? Ini Kata Ahli

Trauma healing yang diberikan kepada para korban bencana tsunami dan gempa Palu Donggala, khususnya anak-anak harus maksimal.

6 Oktober 2018 | 15.53 WIB

Ketua KPAI Kak Seto bermain bersama anak-anak korban gempa tsunami Palu di kantor Dinas Sosial Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 5 Oktober 2018. <i>Trauma healing</i> dilakukan agar anak-anak ini dapat mengekspresikan keceriaannya kembali dan tidak meratapi semua kesedihan. ANTARA/Muhammad Adimaja
Perbesar
Ketua KPAI Kak Seto bermain bersama anak-anak korban gempa tsunami Palu di kantor Dinas Sosial Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 5 Oktober 2018. <i>Trauma healing</i> dilakukan agar anak-anak ini dapat mengekspresikan keceriaannya kembali dan tidak meratapi semua kesedihan. ANTARA/Muhammad Adimaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Trauma healing yang diberikan kepada para korban bencana tsunami dan gempa Palu Donggala, khususnya anak-anak harus maksimal. Begitu disebutkan Dokter Darurat Bencana Rosaline Rumaseuw di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu, 6 Oktober 2018. 

Baca juga: Pentingnya Trauma Healing Bagi Korban Gempa, Ini Kata Psikolog

"[Berbagai bencana itu membuat] mereka menganggap seolah-olah kematian semakin mendekat. [Mengatasi] sisi psikologis ini penting untuk menyembuhkan trauma," ujar Rosaline.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto. Ia menilai pemulihan trauma khususnya terhadap anak harus dilakukan guna menjamin kelangsungan generasi. Dia mengatakan, upaya pemulihan pascabencana ini untuk mencegah anak memiliki kepribadian buruk.

Disebutkan juga, bahwa bencana yang disaksikan membuat jiwa [anak-anak] terguncang. Ujungnya, anak menjadi kurang percaya diri, cepat marah, mudah meledak-ledak secara negatif, penuh dengan masalah, tidak bisa bekerja sama, tidak percaya pada orang, sehingga potensi-potensi yang dimiliki akan redup.

Di sisi lain, Direktur Program PKPU Human Initiative Tomy Hendrajati sudah melakukan langkah awal trauma healing dengan mengajak warga khususnya ibu-ibu untuk berpartisipasi memasak di dapur umum.

"Biar mereka ada kesibukan, kami gerakkan agar mereka masak. Ini sebuah langkah trauma healing," kata Tomy

Baca juga: Hapus Trauma, Lembaga ini Lakukan Kunjungan Rumah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus