Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Awas, Borobudur Marathon 2019 Bikin Penginapan Penuh

Perhelatan Borobudur Marathon 2019 membuat penginapan yang di dekat Borobudur cepat terisi. Wisatawan harus segera memesan kamar hotel di Yogyakarta.

14 November 2019 | 21.48 WIB

Pelari mengikuti Borobudur Maraton 2018 dengan latar belakang Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Ahad, 18 November 2018. Ajang lari ini diikuti oleh sepuluh ribu peserta dari 28 negara. ANTARA/Anis Efizudin
Perbesar
Pelari mengikuti Borobudur Maraton 2018 dengan latar belakang Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Ahad, 18 November 2018. Ajang lari ini diikuti oleh sepuluh ribu peserta dari 28 negara. ANTARA/Anis Efizudin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perhelatan sport tourism bertajuk BorobudurMarathon 2019 segera bergulir kembali pada Minggu 17 November 2019. Namun, sebelum perhelatan olahraga sembari menikmati Candi Borobudur itu digelar, ratusan kamar penginapan yang disediakan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) telah terisi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Borobudur Marathon 2019 memang membawa berkah bagi penginapan, yang tersebar di sejumlah desa yang ada di sekitar Candi Borobudur, Magelang. Kamar-kamar tersebut telah ludes dipesan para pelari dan wisatawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bisa dibilang sudah full booked, masuk (tamu) Jumat hingga Minggu," ujar Muhammad Hatta Manager Pendampingan Program PT Manajemen Community Based Tourism (CBT) Nusantara selaku pendamping Balkondes dalam keterangannya, Kamis 14 November 2019.

Hatta merinci terdapat sebanyak 222 kamar yang dikelola oleh 18 Balkondes yang tersebar di Kecamatan Borobudur. Tak satupun Balkondes kini menyisakan kamar penginapan mendekati event itu.

Hatta mengatakan, sebagian besar tamu menginap itu berasal luar kota yang didominasi dari daerah kota besar seperti dari Jakarta hingga Kalimantan. Bahkan ada pula tamu luar negeri seperti dari Australia. 

Kawasan penginapan yang disediakan Balai Ekonomi Desa (Balkondes). Dok. Humas CBT

Hatta pun menilai jika adanya event seperti Borobudur Marathon, dampaknya sangat signifikan bagi sektor pariwisata yang dikelola masyarakat itu. Pihaknya berharap momentum sport tourism melalui  Borobudur Marathon, bisa menjadi sebuah jembatan untuk mengenalkan dan menawarkan paket wisata dan layanan yang ada di Balkondes. 

"Harapan kami tentu agar para pelari ini bisa memperpanjang waktu menginapnya, durasi tinggalnya lebih lama," ujarnya. 

Hatta menuturkan, sebenarnya dari event itu tak hanya sektor penginapan saja yang terangkat. Paket wisata, kuliner, hingga hiburan pop kekinian pun akan mendapatkan keuntungan. 

"Kebutuhan transportasi, spot untuk wisata, kuliner sampai objek-objek lainnya yang ada di Borobudur juga akan terdampak," ujarnya. 

Paket tour menggunakan mobil klasik Volkswagen (VW) juga menjadi salah satu paket wisata menarik, yang digunakan oleh pelari atau wisatawan. Dok. Humas CBT

Berkaca pada perhelatan tahun lalu, Hatta berujar, pelari maupun wisatawan nantinya tak hanya menghabiskan waktu untuk berolahraga saja. Mereka juga berwisata di beberapa spot terkenal di kawasan Borobudur. Salah satu yang dicari, kata Hatta, adalah spot sunrise

"Gereja ayam, Punthuk Setumbu, Bukit Barede dan sunrise spot lainnya biasanya akan menjadi destinasi favorit selain ada destinasi pop seperti rumah kamera dan lainnya," ujarnya.

Selain itu, paket tour menggunakan mobil klasik Volkswagen (VW) juga menjadi salah satu paket wisata menarik, yang digunakan oleh pelari atau wisatawan. 

Bekerja sama dengan warga sekitar, ada sekira 70 unit kendaraan VW yang siap melayani tamu Balkondes, untuk berkeliling Candi terbesar di dunia tersebut. 

Penginapan yang dimiliki masyarakat sudah habis dipesan para pelari dan wisatawan. Dok. Humas CBT

Sementara itu, untuk kuliner pihaknya juga akan menyajikan kuliner-kuliner tradisional di setiap Balkondes yang ada. Termasuk potensi alam desa sekitar yang diangkat menjadi sajian bagi tamu penginapan. 

"Ada Mangut Beong, olahan daging bebek dan kuliner tradisional umum lainnya seperti pecel, urap dan cokelat sesuai potensi desa masing-masing," ujarnya. 

PRIBADI WICAKSONO

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus