Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat menginap di hotel, Anda mungkin tak pernah terpikirkan mengenai barang-barang yang tersedia di sana. Misalnya saja sandal hotel atau beragam panganannya. Bisa jadi, produk yang Anda gunakan atau nikmati itu produk pelaku usaha UMKM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Perdagangan menggandeng grup perhotelan Accor PT AAPC Indonesia, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mendukung program pemerintah dalam peningkatan daya saing dan penggunaan produk dalam negeri melalui pemberdayaan UMKM. Melalui kerja sama ini, produk-produk UMKM akan masuk ke perhotelan jaringan Accor Grup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hotel tak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. UMKM bisa melihatnya sebagai peluang," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Kamis, 15 Oktober 2020.
Misalnya saja kebutuhan-kebutuhan seperti alas kaki atau buah-buahan di hotel. Pelaku usaha UMKM bisa menawarkan produknya yang berkualitas kepada hotel. "Tapi harus diperhatikan betul kualitasnya, supply juga harus yang baik," kata Agus.
Dengan kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta itu, hotel-hotel milik Accor akan menjadi off taker (penjamin pembelian produk) produk yang dihasilkan UMKM. Bukan hanya di Jawa Tengah, tapi hotel-hotel di sejumlah kota besar lain seperti Surabaya dan Bali.
Presiden Direktur PT AAPC Indonesia, Garth Simmons mengatakan grup perhotelan Accor yang telah lebih dari 25 tahun hadir di Indonesia berkomitmen memberikan kontribusi bagi kemajuan industri dan mendorong pergerakan ekonomi di tanah air, terutama di tengah situasi pandemi yang penuh tantangan ini. "Dukungan kami berikan kepada pemerintah pusat dan daerah maupun pihak swasta. Kami senang berkolaborasi dengan Kemendag dalam mendukung UMKM dan dalam penyediaan akomodasi, khususnya di Jawa Tengah," ujarnya.