Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pekan lalu salah seorang idola K-Pop Kyuhyun Super Junior menjadi korban tindak serangan penusukan di Teater Musikal, Seoul.
Pada Ahad, 19 November 2023 lalu, Kyuhyun Super Junior mengalami kejadian yang tidak mengenakkan. Sebagai salah satu anggota dari grup Super Junior, Kyuhyun menjadi korban serangan penusukan yang dilakukan oleh wanita tak dikenal. Kejadian ini saat Kyuhyun berusaha melindungi para aktor di ruang ganti Teater Musikal tersebut.
Beruntungnya, Kyuhyun Super Junior tidak mengalami luka parah sebagaimana banyak diberitakan. Ia hanya mengalami luka ringan di jarinya dan segera mendapatkan perawatan medis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, boy grup OMEGA X, menjadi sorotan publik setelah terungkap bahwa CEO agensinya, Kang Seong Hee, diduga terlibat dalam tindakan kekerasan dan pelecehan terhadap para anggota. Fenomena ini mencerminkan sisi gelap industri Kpop, di mana perlakuan tidak adil sering dialami oleh idola yang kurang populer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat sebuah grup mencapai popularitas, mereka cenderung mendapatkan perlakuan yang lebih baik, sementara idola yang kurang terkenal, terutama yang berasal dari perusahaan kecil, sering diabaikan dan bahkan dianiaya.
Contoh kasus perlakuan tidak adil tersebut dapat ditemukan dalam beberapa grup K-Pop seperti DKZ (sebelumnya DONGKIZ). Salah satu anggota, Jaechan, mengalami perlakuan berbeda karena kepopulerannya yang tinggi setelah membintangi drama "Semantic Error".
Meskipun mendapatkan keuntungan seperti menghadiri banyak jadwal pribadi dan tampil solo di acara Dance Sports ISAC 2022, Jaechan juga menghadapi kasus pelecehan, seperti melewatkan jadwal festival film karena kelalaian agensinya.
Solia, sebuah girl grup di bawah Space Music Entertainment, juga mengalami kesulitan setelah debut pada Agustus 2021. Meskipun merilis single pertama, "Dream", grup ini hampir tidak mendapatkan pengakuan dan akhirnya bubar hanya 7 hari setelah debut mereka.
Terkait OMEGA X, selain kekerasan dan pelecehan yang dilakukan oleh CEO, agensi mereka, Spire Entertainment, menolak semua tuduhan. Namun, fakta bahwa grup ini ditinggalkan di AS dan anggotanya harus membayar sendiri tiket penerbangan untuk kembali ke Korea menimbulkan kontroversi lebih lanjut.
Fanatik juga menjadi kontroversi setelah staf mereka tertangkap dalam sebuah livestream di mana seorang staf pria secara kasar mengejek dan bahkan tampaknya memaksa anggota girl grup tersebut untuk menunjukkan tubuh mereka.
Perlakuan tidak seimbang antara artis Starship Entertainment juga menjadi perhatian, dengan artis seperti IVE yang mendapatkan perlakuan lebih baik dan mendapat fasilitas yang lebih baik daripada artis lain seperti WJSN dan CRAVITY, yang kurang populer.
Semua contoh ini menyoroti tantangan di industri K-Pop. Popularitas sering kali menjadi penentu utama perlakuan yang diterima oleh idola K-Pop.
ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | GABRIELLA AMANDA
Pilihan editor: Profil Chanyeol EXO yang Menapaki 31 Tahun, Simak Lika-liku Bermusiknya