Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

8 Negara yang Putus Hubungan Diplomatik Dengan Israel, Ada Turki hingga Afrika Selatan

Delapan negara telah menarik duta besar mereka dari Israel sejak negara Zionis itu memborbardir Gaza Palestina

15 November 2023 | 08.00 WIB

Bendera Israel. REUTERS/Ronen Zvulun
Perbesar
Bendera Israel. REUTERS/Ronen Zvulun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara memilih untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel. Setidaknya delapan negara telah menarik duta besar mereka sejak Israel melancarkan perang melawan kelompok militan Hamas di Gaza, Palestina sekitar lebih dari sebulan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Konflik yang terus terjadi antara Palestina dan Israel telah memicu berbagai respons dari berbagai negara di seluruh dunia. Sebagai bentuk protes, setidaknya delapan negara telah menarik duta besarnya dari Israel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut adalah daftar negara yang putus hubungan diplomatik dengan Israel.

Bolivia

Bolivia telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada 31 Oktober 2023 lalu karena Israel terus menggempur Jalur Gaza, Palestina. Bolivia juga menjadi salah satu negara pertama yang secara aktif memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena perang di Gaza.

“Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Israel sebagai penolakan dan kecaman atas serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional yang terjadi di Jalur Gaza,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Freddy Mamani pada konferensi pers.

Bolivia sebelumnya pernah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 2009 di bawah pemerintahan Presiden sayap kiri Evo Morales, juga sebagai protes terhadap tindakan Israel di Gaza. Namun pada tahun 2020, pemerintahan Presiden sementara sayap kanan Jeanine Anez membangun kembali hubungan.

Kolombia

Pada awal November, Kolombia mengumumkan bahwa mereka menarik duta besarnya dari Israel dan mengutuk pembunuhan warga sipil di Gaza. Dalam pernyataannya, pemerintah Kolombia menekankan perlunya gencatan senjata dan mendesak pemerintah Israel untuk mengikuti hukum internasional dalam upayanya melenyapkan Hamas.

Dilansir dari Al Jazeera, Presiden Kolombia Gustavo Petro melalui akun media sosial X miliknya mengutuk bombardir Israel terhadap Gaza, dengan menyebut tindakan tersebut sebagai upaya genosida yang telah menewaskan sebanyak lebih dari 9.000 orang.

“Itu disebut genosida, mereka melakukannya untuk menghilangkan warga Palestina dari Gaza sehingga mereka bisa mengambil alihnya,” tulis Gustavo Petro melalui akun X-nya.

Chile

Chile menjadi salah satu negara yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Presiden Chile Gabriel Boric mengutuk tindakan Israel di Jalur Gaza. Chile mengumumkan telah menarik duta besarnya dari Israel bersamaan dengan Kolombia dan Bolivia.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Chile mengatakan bahwa mereka prihatin dengan keadaan Gaza. Menurut mereka, Israel telah melanggar hukum internasional dalam serangannya di Gaza. Pemerintah Chile juga menyebut bahwa operasi Israel adalah hukuman kolektif terhadap penduduk sipil Palestina di Gaza.

Bahrain

Parlemen Bahrain mengatakan bahwa duta besarnya untuk Israel telah kembali ke negaranya,  Sementara duta besar Israel untuk Bahrain sudah pergi. Tindakan Bahrain untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Israel merupakan respons terhadap serangan Israel di Gaza yang menewaskan ribuan warga Palestina.

“Dewan Perwakilan menegaskan bahwa duta besar Israel di kerajaan Bahrain telah meninggalkan Bahrain dan kerajaan Bahrain telah memutuskan untuk mengembalikan duta besar Bahrain untuk Israel,” kata parlemen dalam sebuah pernyataan, menurut Reuters.

Afrika Selatan

Pemerintah Afrika Selatan mengumumkan bahwa mereka menarik duta besarnya dari Israel dan mengakhiri misi diplomatiknya ke negara tersebut. Menteri Kepresidenan Khumbudzo Ntshavheni mengatakan bahwa Kabinet kecewa dengan penolakan Pemerintah Israel untuk menghormati hukum internasional dan resolusi PBB tanpa mendapat hukuman.

“Pemerintah Afrika Selatan telah memutuskan untuk menarik semua diplomatnya di Tel Aviv untuk berkonsultasi,” kata Khubudzo Ntshavheni dalam konferensi pers yang dimuat The Hill.

Yordania

Yordania juga menarik duta besarnya dari Israel sebagai protes atas perang yang sedang berlangsung di Gaza yang telah menyebabkan sekitar 10.000 orang tewas. Yordania merupakan sekutu utama AS di Timur Tengah dan telah menampung banyak pengungsi Palestina dari generasi ke generasi.

Yordania telah berulang kali menyerukan gencatan senjata dan solusi dua negara antara Palestina dan Israel. Bahkan Raja Abdullah II bertemu untuk kedua kalinya dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken sejak perang pecah untuk membahas konflik di wilayah tersebut.

Turki

Turki juga telah mengumumkan penarikan duta besarnya untuk Israel karena penolakan Israel untuk menerima gencatan senjata di Gaza. Presiden Turki Recep Tayyip Erdoan menuduh pemerintah Israel dengan sengaja melanggar hukum internasional dan membunuh warga sipil di Gaza dalam upaya untuk “secara bertahap menghapus” warga Palestina dari sejarah.

Menurut laporan Euro News, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa dia memutuskan semua kontak dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena tindakan Israel di Jalur Gaza. “Netanyahu bukan lagi seseorang yang bisa kami ajak bicara. Kami sudah menyerah terhadapnya,” kata Erdogan, menurut komentar yang dilansir media Turki.

Honduras

Presiden Honduras Xiomara Castro juga mengumumkan telah menarik duta besarnya dari Israel dalam pernyataan yang diposting ke X. Alasan Castro memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena situasi kemanusiaan serius yang diderita penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza.

Kementerian Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “Honduras dengan penuh semangat mengutuk genosida dan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional yang diderita penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza,” lapor The Associated Press.

RIZKI DEWI AYU | REUTERS | THE HILL | AL JAZEERA

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus