Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Ada Intervensi Perdana Menteri, Singa Viral di TikTok Dikembalikan ke Pemilik

Perdana Menteri Kamboja mengintervensi kasus singa yang dipelihara selayaknya hewan peliharaan sehingga satwa liar itu dipulangkan lagi ke pemiliknya

7 Juli 2021 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Kamboja yang menyita seekor singa dari pemiliknya warga negara Cina, pada akhir pekan lalu mengembalikan singa itu ke pemiliknya. Singa tersebut di pulangkan ke pemiliknya yang tinggal di Kamboja, setelah ada intervensi dari Perdana Menteri Hun Sen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya pada 27 Juni 2021, polisi dan petugas dari perlindungan satwa liar di Kamboja melakukan penyitaan pada singa, yang dijadikan hewan peliharaan. Tindakan ini dilakukan setelah beredar di media sosial

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TikTok singa yang dijadikan hewan peliharaan selayaknya anjing, oleh warga Cina yang tinggal di Kamboja.

 

Identitas pemilik singa tersebut hanya dipublikasi dengan nama marganya, Guo. Dia menyangkal tuduhan telah memperlakukan satwa liar tersebut buruk.

Dalam unggahan di Facebook pada Minggu, 5 Juli 2021, Perdana Menteri Hun Sen memerintahkan singa jantan berusia 18 bulan itu, agar dipulangkan ke pemiliknya dengan syarat si pemilik membuatkan kandang yang selayaknya. 

Otoritas sudah mengatakan memelihara singa selayaknya hewan peliharaan adalah tindakan yang ilegal. Akan tetapi, Hun Sen mengatakan ini adalah kasus yang berbeda. Sebab pemilik singa tersebut memelihara hewan buas itu sejak usia bayi dan sudah memperlakukannya seperti anggota keluarga.  

“Awalnya saya sedih, namun sekarang gembira dan tersentuh,” kata Guo.    

LSM Wildlife Alliance yang membantu upaya penyitaan singa tersebut, pada Senin, 5 Juli 2021, belum memberikan komentar atas keputusan memulangkan singa itu ke pemiliknya.

Duta Besar Inggris untuk Kamboja, Tina Redshaw, mengutarakan ketidak-setujuannya atas keputusan pengembalian singa itu ke pemiliknya. Sebab itu sama dengan merusak undang-undang yang mencegah kepemilikan atau perdagangan satwa liar ilegal.   

 

Sumber: asiaone.com

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus