Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Anwar Ibrahim Menangkan Pemilu Sela Port Dickson di Malaysia

Langkah Anwar Ibrahim untuk menggantikan posisi Mahathir sebagai perdana menteri Malaysia semakin mulus setelah memenangkan pemilu sela.

14 Oktober 2018 | 10.00 WIB

Mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim tiba untuk menemui Presiden ke-3 RI BJ Habibie di kediaman BJ Habibie, Jakarta, 20 Maret 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim tiba untuk menemui Presiden ke-3 RI BJ Habibie di kediaman BJ Habibie, Jakarta, 20 Maret 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seperti sudah diprediksi, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia periode 1993-1998, Anwar Ibrahim, memenangkan pemilu sela di wilayah Port Dickson pada Sabtu, 13 Oktober 2018. Dengan kemenangan ini, maka Anwar selangkah lagi menjadi perdana menteri Malaysia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kemenangan Anwar menandakan kembalinya dia pada politik setelah lima bulan dibebaskan dari penjara atas tuntutan tindak kejahatan sodomi. Kemenangan ini juga untuk pertama kali membawa Anwar dan Mahathir sebagai anggota parlemen Malaysia di bawah satu bendera politik yang sama setelah keduanya saling berseteru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Reuters pada Minggu, 14 Oktober 2018, Anwar yang maju dari Partai Keadilan Rakyat, mendapatkan lebih dari 23.500 suara. Tidak banyak masyarkat yang berpartisipai dalam pemilu sela pada Sabtu, 14 Oktober 2018,

"Reformasi tidak berakhir dalam satu bulan atau empat bulan atau satu tahun. Reformasi berarti melakukan bersih-bersih, memberikan kebebasan pada media, mencopot para koruptor, membuat sebuah budaya beretika dalam berpolitik. Saya ingin sampaikan pada Anda semua yang telah memilih saya, saya tidak akan mensia-siakan kepercayaan yang diberikan kepada saya," kata Anwar dalam pidato kemenangannya.

Malaysia saat ini dikuasai oleh koalisi politik bernama Pakatan Harapan pimpinan Perdana Menteri Mahathir Mohammad, 93 tahun. Koalisi ini telah menggeser posisi mantan Perdana Menteri Najib Razak dan mengakhiri 61 tahun koalisi Barisan Nasional

Mahathir secara terbuka telah menyatakan bahwa dia hanya akan bertugas selama dua tahun dan akan mengundurkan diri karena usianya yang sudah senja. Dalam politik Malaysia, Perdana Menteri harus seorang anggota parlemen dan kemenangan Anwar di pemilu sela Port Dickson ini semakin memuluskannya untuk menjadi perdana menteri ke delapan Malaysia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus