Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam protes yang menentang pemerintahannya, dengan mengatakan bahwa mereka dihasut oleh media yang bias.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Netanyahu telah menghadapi gelombang protes dalam beberapa pekan terakhir. Ribuan pengunjuk rasa di depan rumah Netanyahu meminta dia mengundurkan diri karena dianggap tidak becus menangani pandemi corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, menurut pengunjuk rasa Netanyahu sedang menjalani persidangan perkara korupsi, sehingga dia semestinya mundur dari jabatannya.
Dalam rapat kabinet, Netanyahu mengecam media dengan kata-kata kasar karena dianggap mengobarkan unjuk rasa untuk mendistorsi insiden kekerasan terhadap para demonstran.
"Atas nama demokrasi, saya melihat upaya menginjak-injak demokrasi," kata Netanyahu.
Pengadilan Magistrat Yerusalem kemarin, 2 Agustus 2020 memerintahkan Yair Netanyahu, putra perdana menteri, untuk menghapus ciutan yang mengintimidasi dan melukai para pemimpin unjuk rasa.
Pengadilan juga memerintahkan Yair Netanyahu untuk berhenti melecehkan para aktivis selama enam bulan dalam bentuk apa pun. Menurut Hakim Dorit Feinstein dalam putusannya cuitan anak Netanyahu dinilai mengarah pada pelecehan terhadap para pemimpin protes dan pelanggaran privasi mereka.
Media Israel memperkirakan sekitar 10 ribu pengunjuk rasa melakukan protes di dekat kediaman resmi Benjamin Netanyahu di Yerusalem tengah pada ada Sabtu malam lalu. Ribuan orang berbaris di jalan-jalan dengan riuh tapi teratur. Banyak yang memegang poster yang bertuliskan "Menteri Kriminal" dan "Bibi Go Home"
ADITYO NUGROHO | ALJAZEERA | TIMES OF ISRAEL