Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Biden Tuding Trump Memanasi Kerusuhan Rasial di Kenosha

Kandidat calon Presiden Amerika Biden mengatakan Presiden Trump mengipasi emosi publik terkait kerusuhan rasial yang terjadi di Kenosha dan Portland.

1 September 2020 | 23.01 WIB

Kandidat presiden Amerika Serikat  dari Partai Demokrat Joe Biden bergandengan tangan dengan Senator AS Kamala Harris yang menjadi calon wakil presidennya. Untuk pertama kalinya Biden dan Harris untuk kampanye bersama sebagai pasangan capres dan cawapres AS di Wilmington, Delaware. REUTERS/Brendan McDermid
Perbesar
Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Joe Biden bergandengan tangan dengan Senator AS Kamala Harris yang menjadi calon wakil presidennya. Untuk pertama kalinya Biden dan Harris untuk kampanye bersama sebagai pasangan capres dan cawapres AS di Wilmington, Delaware. REUTERS/Brendan McDermid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat calon Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menuduh Presiden Donald Trump mendorong tindak kekerasan setelah terjadi kerusuhan mematikan selama sepekan terakhir di Kenosha dan Portland.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kondisi ini melambungkan isu hukum dan ketertiban menjadi isu sentral menjelang pemilu Presiden AS, yang akan berlangsung dua bulan lagi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muncul setelah berbulan-bulan menjalani pembatasan kegiatan terkait pandemi Covid-19, Biden mendapati dirinya dalam keadaan defensif.

Trumpmengritiknya bersikap lemah dalam menghadapi peristiwa, yang menggabungkan protes anti-rasisme sayap kiri, kerusuhan, penembakan yang mematikan, dan tindakan main hakim sendiri kelompok sayap kanan di Kenosha, dan Portland, Oregon.

Biden, 77 tahun, menyerang balik Trump dalam pidato di Pittsburgh, Pennsylvania, pada 31 Agustus 2020.

“Api membakar dan kita punya Presiden yang mengipasi nyala api daripada memadamkannya,” kata Biden seperti dilansir Channel News Asia pada 31 September 2020.

Biden melanjutkan,”Presiden inkumben ini tidak mampu memberi tahu kebenaran kepada kita, tidak mampu menghadapi fakta dan tidak mampu menyembuhkan luka.”

Secara terpisah, Trump menghabiskan sebagian besar waktu pada pekan lalu untuk memperingatkan para pemilih bahwa mereka “tidak akan merasa aman” di Amerika yang dipimpin Biden.

Soal ini, Biden balik bertanya dalam pidatonya. “Apakah Anda benar-benar merasa aman di bawah pemerintahan Donald Trump,” kata dia. “Trump tidak bisa menghentikan kekerasan, karena selama bertahun-tahun dia justru mengipasinya.”

Dalam pidato ini, Biden juga mengritik para perusuh dan pelaku penjarahan, yang sering diberi label sebagai kelompok kiri anti-rasisme. Aksi ini terjaid menyusul tewasnya pria kulit hitam George Floyd dan Jacob Blake secara terpisah akibat tindak kekerasan oleh polisi kulit putih. “Penjarahan bukan protes, membakar bukan protes,” kata Biden. Dia meminta semua pelaku tindak kriminal ini untuk dituntut secara hukum.  

 

 

FARID NURHAKIM | CHANNEL NEWS ASIA

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus