Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi di Vietnam, pada Kamis kemarin, telah menyita sekitar 345 ribu kondom bekas yang dibersihkan kembali untuk dijual sebagai kondom baru. Apabila ditotal, berat kondom-kondom bekas tersebut mencapai 360 kilogram.
Adapun kondom tersebut diolah di sebuah gudang yang berlokasi di Binh Duong, Vietnam. Sebelum dijual kembali ke pelanggan, kondom-kondom yang sudah dibersihkan dimasukkan ke dalam sebuah tas untuk kemudian dibawa ke lokasi pengemasan. Menurut pemilik gudang, hampir tiap bulan mereka menerima pesanan untuk memproses kondom bekas.
"Kami menerima kiriman kondom bekas tiap bulannya dari orang yang kami tidak kenal," ujar pemilik gudang, yang tidak disebutkan namanya, dikutip dari CNN, Jumat, 25 September 2020
Seorang perempuan juga ikut ditahan dalam operasi penggrebekan itu. Menurut keterangannya, yang juga belum diungkap ke publik, pemrosesan kondom bekas dimulai dengan merebus kondom tersebut lebih dahulu.
Setelah kondom dirasa steril, kondom itu kemudian dikeringkan. Kondom yang kering, kata perempuan tersebut, akan lebih mudah dibentuk kembali dengan phallus kayu untuk kemudian dikemas dan dijual. "Saya menerima $0,17 (Rp2500) per kilogram kondom bekas yang diproses ulang," ujar perempuan terkait.
Menurut laporan di CNN, belum diketahui berapa jumlah kondom bekas yang sudah terjual. Pemilik gudang maupun penyewa belum mau berkomentar hingga sekarang.
Diberitakan sebelumnya, pasokan kondom di dunia berkurang drastis saat lockdown diberlakukan di berbagai belahan dunia akibat merebaknya virus corona baru (COVID-19). Produsen kondom terbesar di dunia asal Malaysia Karex Bhd, misalnya, sempat berhenti memproduksi kondom di tiga pabriknya karena aturan lockdown yang diberlakukan pemerintah.
Mengacu pada data di awal periode pandemi virus Corona, ada kekurangan 100 juta kondom yang dijual di pasar global.
FERDINAND ANDRE | CNN
https://edition.cnn.com/2020/09/24/asia/vietnam-condom-sold-new-scli-intl/index.html
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini