Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kecaman publik miliarder Elon Musk terhadap pejabat tinggi kesehatan AS Anthony Fauci sebagai "berbahaya" dan "menjijikkan," dan harus ditarik, kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan, Senin, 12 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecamannya menjijikkan, dan tidak sesuai kenyataan, dan kami akan terus menyerukannya dan sangat jelas tentang itu," kata Jean-Pierre. Dia memuji penanganan Fauci, 81 tahun, terhadap krisis kesehatan masyarakat, termasuk pandemi virus corona.
Musk selama akhir pekan men-tweet: "Kata ganti saya adalah Tuntut / Fauci." Saat tweet itu menjadi viral, CEO Twitter dan pembuat mobil listrik Tesla ini membalas postingannya sendiri, dengan menambahkan, "Kebenaran menggema."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fauci, yang berencana pensiun pada bulan Desember sebagai penasihat medis utama Presiden Joe Biden dan pejabat tinggi penyakit menular AS, telah menangani pertanyaan pelik seputar krisis kesehatan dari HIV/AIDS hingga flu burung dan Ebola.
Ahli imunologi veteran ini menjadi penasihat tujuh presiden AS dimulai dengan Ronald Reagan dari Partai Republik dan telah memiliki lebih dari 50 tahun pelayanan publik.
Tetapi penanganannya terhadap Covid- dan penilaiannya yang blak-blakan dari podium Gedung Putih bahwa orang Amerika perlu mengubah perilaku mereka sehubungan dengan pandemi - yang membuatnya menjadi pahlawan bagi pembela kesehatan masyarakat saat di bawah mantan Presiden Donald Trump.
Amerika Serikat memimpin dalam jumlah kematian Covid-19 yang tercatat dengan lebih dari satu juta.
Fauci mengatakan dia menghadapi ancaman pembunuhan. Dia menanggung kritik dari Trump dan dari berbagai kalangan konservatif yang keberatan dengan perlindungan seperti vaksinasi, jarak sosial, dan pemakaian masker yang dia anjurkan untuk mencoba membatasi kematian pandemi.
Partai Republik juga mengancam akan menyelidiki Fauci jika mereka menguasai Kongres dalam pemilihan paruh waktu, di mana mereka memenangkan kendali DPR sementara Demokrat mempertahankan kendali Senat.
REUTERS