Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Miliarder Rusia Roman Abramovich kalah dalam gugatan untuk membatalkan sanksi Uni Eropa kepadanya setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pengadilan Uni Eropa di Brussels dalam sidang Rabu, 20 November 2023, menolak gugatan tersebut dan juga menolak klaim kompensasinya, mengingat perannya di perusahaan baja Rusia Evraz dan fakta bahwa baja memberikan sumber pendapatan utama bagi pemerintah Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan Rusia menyerang Ukraina pada Februari 2022, UE memberikan sanksi kepada pejabat dan sejumlah pengusaha Rusia, seperti Abramovich, serta membekukan aset Rusia senilai ratusan miliar dolar.
"Pengadilan Umum menolak tindakan yang diajukan oleh Tuan Abramovich, dan dengan demikian menjunjung tinggi tindakan pembatasan yang diambil terhadapnya," kata pengadilan dalam keputusannya.
“Dewan (Eropa) pada kenyataannya tidak melakukan kesalahan dalam penilaiannya dengan memutuskan untuk memasukkan, kemudian mempertahankan, nama Tuan Abramovich dalam daftar yang dipermasalahkan, mengingat perannya dalam kelompok Evraz dan, khususnya, perusahaan induknya," kata pengadilan.
Abramovich, yang juga memegang kewarganegaraan Israel dan mantan pemilik klub sepak bola Liga Utama Inggris Chelsea, menjadi salah satu pengusaha paling berpengaruh di dunia setelah pecahnya Uni Soviet pada tahun 1991. Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya mencapai $9,2 miliar.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan atas namanya, Abramovich mengatakan dia kecewa dengan keputusan tersebut.
Dia mengatakan pengadilan tidak mempertimbangkan beberapa argumen yang digunakan oleh Dewan Uni Eropa, termasuk proposisi bahwa Abramovich mendapat keuntungan dari pemerintah Rusia – yang menurutnya merupakan pernyataan yang salah.
“Tuan Abramovich tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan pemerintah mana pun, termasuk Rusia, dan sama sekali tidak mendapat manfaat dari perang (Ukraina),” kata pernyataan itu.
"Keputusan pengadilan untuk mempertahankan sanksi terhadap Abramovich murni didasarkan pada pengadilan yang mendefinisikan Abramovich sebagai 'pengusaha Rusia' yang berdasarkan peraturan UE yang sangat luas saat ini sudah cukup untuk tetap dijatuhi sanksi, bahkan jika Anda hanya pemegang saham pasif dalam sebuah bisnis yang tidak ada hubungannya dengan perang."
REUTERS