Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Habibie Meninggal, Presiden Jerman Ungkapkan Kesedihan

Mantan Presiden Habibie adalah sosok yang berjasa mendekatkan hubungan bilateral Indonesia - Jerman.

13 September 2019 | 13.08 WIB

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyampaikan pidato selama upacara peringatan untuk menandai peringatan ke-80 pecahnya Perang Dunia Kedua di Warsawa, Polandia 1 September 2019. [Slawomir Kaminski / Agencja Gazeta via REUTERS]
Perbesar
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyampaikan pidato selama upacara peringatan untuk menandai peringatan ke-80 pecahnya Perang Dunia Kedua di Warsawa, Polandia 1 September 2019. [Slawomir Kaminski / Agencja Gazeta via REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Meninggalnya mantan Presiden ke-3 RI BJ Habibie, meninggalkan duka bagi Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier. Melalui keterangan tertulis, Steinmeier, menyampaikan belasungkawa kepada Presiden RI Joko Widodo dan masyarakat Indonesia atas berpulangnya mantan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Saya sangat sedih mengetahui kabar kematian Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie. Izinkan saya menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada keluarga yang ditinggalkan dan teman-teman Habibie serta seluruh masyarakat Indonesia," kata Steinmeier, Jumat, 13 September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BJ Habibie yang kala itu masih menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi ditemui di kantornya di Jakarta pada 1986. Presiden ketiga RI itu tutup usia pada 11 September 2019 di usia 83 tahun. dok.TEMPO

Menurut Steinmeier, Habibie adalah sosok yang mengabdikan seluruh hidupnya pada negaranya dan membuat sebuah kontribusi luar biasa pada Indonesia. Dia membuka jalan bagi demokrasi di Indonesia.

Sepanjang hidupnya, Habibie juga bekerja secara khusus untuk menumbuhkan koeksistensi damai antara agama dan budaya, sikap saling menghormati sebagai motivasi dan arah bagi setiap tindakannya.

Steinmeier mengakui Presiden Habibie memiliki hubungan yang sangat dalam dengan Jerman dan budayanya serta tradisi negaranya yang telah menjadi rumah kedua baginya.

"Sejak hari-hari dia menjadi mahasiswa di kota Aachen, Habibie telah mempertahankan kedekat dengan negara kami. Dia punya banyak teman di sana. Jerman berutang banyak padanya," kata Steinmeier.

Diakui Steinmeier, Habibie telah membuat banyak pencapaian luar biasa dan melakukan lebih dari siapapun untuk mendekatkan dan menjalin hubungan baik Indonesia - Jerman serta masyarakat di kedua negara. Jerman pun dengan senang hati memberikan penghargaan Grand Cross 1st Class of the Order of Merit Republik Feredal Jerman kepada Habibie.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus