Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

1 Mei 2024 | 08.30 WIB

Seorang imam salat memberikan khotbah di depan perkemahan mahasiswa di Sproul Hall di kampus Universitas California Berkeley di Berkeley, California, AS, 26 April 2024. Para pengunjuk rasa mahasiswa Pro-Palestina menyatakan pendudukan perkemahan akan berlanjut sampai sekolah memenuhi tuntutan mereka dengan melakukan divestasi di Israel. EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
Perbesar
Seorang imam salat memberikan khotbah di depan perkemahan mahasiswa di Sproul Hall di kampus Universitas California Berkeley di Berkeley, California, AS, 26 April 2024. Para pengunjuk rasa mahasiswa Pro-Palestina menyatakan pendudukan perkemahan akan berlanjut sampai sekolah memenuhi tuntutan mereka dengan melakukan divestasi di Israel. EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Komisaris Tinggi HAM PBB Volker Tuerk, pada Selasa, 30 April 2024, mengutarakan keprihatinannya atas tindakan kepolisian Amerika Serikat yang "tidak proporsional" dalam membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di negara itu. Tindakan yang diambil oleh pimpinan universitas dan penegak hukum untuk membatasi kebebasan berekspresi itu "perlu dicermati secara hati-hati" agar tidak melanggar "hak dan kebebasan orang lain".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Saya prihatin beberapa tindakan penegakan hukum di sejumlah universitas tampak tidak proporsional dalam bertindak,” kata Tuerk dalam pernyataannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang diorganisir para mahasiswa terus berlanjut di berbagai negara bagian dan universitas di Amerika Serikat. Dalam beberapa pekan terakhir, ribuan mahasiswa berunjuk rasa terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 34.500 warga Palestina tewas dan sekitar 77.700 lainnya terluka.

Menurut Kantor HAM PBB, ratusan mahasiswa ditangkapi, namun untungnya banyak di antaranya telah dibebaskan, sementara yang lain masih menghadapi dakwaan atau sanksi akademis.

Dampak dari serangkaian larangan yang diberlakukan Israel dan perang Gaza, warga Gaza saat ini berada diujung tanduk kelaparan. Mereka kekurangan bahan makanan, air bersih, obat-obatan dan suplai bahan bakar. Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina, khususnya di utara Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023. Praktik ini sama dengan melakukan kejahatan kemanusiaan sehingga perlu dimintai pertanggung jawaban dan dilawan karena bertentangan pula dengan putusan Mahkamah Internasional. 

Sekitar dua juga warga Palestina telah kehilangan tempat tinggal di Gaza, yang sudah dalam pengepungan selama 17 tahun. Jalur Gaza dihuni oleh sekitar 2.3 juta jiwa yang sekarang hidup mereka dalam bencana.

Sumber: Sputnik | Antara

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus