Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Suriname, sebelumnya dikenal sebagai Guyana Belanda, merupakan koloni perkebunan Belanda yang memperoleh kemerdekaannya pada tanggal hari ini 25 November 47 tahun yang lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Negara ini merupakan salah satu negara terkecil di Amerika Selatan yang terletak 9 mil dari Samudra Atlantik di Sungai Suriname, dan berbatasan dengan Brasil, Guyana, dan Guiana Prancis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada hari kemerdekaannya digelar upacara untuk kemerdekaan Suriname di ibu kota Paramaribo. Sekretaris Angkatan Laut AS mewakili Amerika Serikat pada upacara tersebut.
Pada hari yang sama, Presiden Amerika Serikat Gerald Ford menulis surat kepada Presiden Suriname Johan Henri Eliza Ferrier di mana ia memperluas pengakuan Suriname oleh Pemerintah Amerika Serikat dan menyatakan bahwa ia berharap untuk segera menjalin hubungan diplomatik antara kedua negara. Indonesia sendiri telah membangun hubungan diplomatic dengan Suriname sejak Januari 1976 hingga saat ini.
Sebelumnya, pada abad ke-16, Suriname berada di bawah kekuasaan Inggris. Namun, dalam negosiasi imperialismenya, pada awal abad ke-17 Inggris menyerahkan Suriname kepada Belanda. Sejak tahun 1667 Suriname berada di bawah kekuasaan Belanda. Mulai tahun 1951, Suriname diberikan peningkatan derajat otonomi, dan akhirnya diberikan kemerdekaan pada tahun 1975 dari Belanda.
Selanjutnya: Awal kemerdekaan dari tahun 1980...
Pada awal kemerdekaan dari tahun 1980 hingga 1987 negara ini dipimpin oleh rezim militer berturut-turut. Sebuah konstitusi sipil baru disetujui pada tahun 1987. Kudeta militer lainnya terjadi pada tahun 1990, tetapi negara itu kembali ke pemerintahan sipil pada tahun berikutnya. Kini Suriname memiliki sistem pemerintahan Republik atau Presidensial.
Dikenal sebagai salah satu negara terkecil di Amerika Selatan, berdasarkan data Kemlu RI, pada tahun 2019 tercatat Suriname memiliki populasi sebanyak 586 ribu. Meskipun begitu, negara ini memiliki penduduknya yang paling beragam secara etnis di wilayah tersebut.
Ekonominya bergantung pada pasokan sumber daya alamnya yang luas, terutama bauksit, yang merupakan salah satu produsen utama di dunia. Empat perlima bagian selatan negara ini hampir seluruhnya ditutupi dengan hutan hujan tropis yang masih asli.
Di daerah Alirah Sungai Coppename bagian atas, Cagar Alam Suriname Tengah adalah Situs Warisan Dunia UNESCO karena keanekaragaman hayati hutan hujannya yang masih alami. Secara keseluruhan, 12 persen dari luas daratan negara itu dikhususkan untuk taman nasional dan danau.
Baca juga : Hari Ini 131 Tahun Silam: Ketika Raja Belanda Willem III Mangkat Tanpa Putra
WILDA HASANAH
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
https://history.state.gov/countries/suriname
https://www.britannica.com/place/Suriname/Economy
https://kemlu.go.id/paramaribo/id/read/profile-negara-suriname/419/etc-menu