Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, St.Louid- Hillary Clinton, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, memenangkan debat kedua melawan Donald Trump, pesaingnya dari partai Republik untuk menuju Gedung Putih.
Menurut CNN, Hillary Clinton memenangkan perdebatan antar calon presiden sebelum pemilu 8 November mendatang dengan presentase sebesar 57 persen berbanding 34 persen. Presentase tersebut dibuat CNN setelah mendengar pendapat dari pengamat politik.
Baca: Debat Capres AS, Clinton: Muslim Bagian dari Rakyat AS
Dengan demikian, ini kemenangan kedua bagi Clinton dalam debat calon presiden AS. Debat pertama tanggal 26 September 2016, Clinton mengungguli Trump dengan mendapat dukungan sebesar 62 persen dari pengamat debat.
Meskipun kalah dalam debat kedua ini, menurut CNN, Trump dianggap lebih sabar dan menahan diri menghadapi serangan pesaingnya Clinton di atas panggung.
Secara umum, debat kedua calon presiden yang berlangsung selama 90 menit di Washington University, St. Louis, Louisiana, Minggu malam waktu setempat, 9 Oktober 2016, berjalan dengan panas dan tegang. Kedua kandidat tak segan-segan melemparkan pernyataan pedas terhadap rivalnya.
Baca: 12 Momen Panas Debat Capres AS
Dipandu pembawa acara dari stasiun televisi ABC, Martha Raddatz dan Anderson Cooper dari CNN, kedua kandidat melempar ejekan seperti Clinton yang disebut Trump sebagai “setan.” Clinton juga mencecar Trump yang dinilai wajib meminta maaf karena terlalu sering menghina warga Amerika dari kelompok minoritas, imigran hingga warga dengan disabilitas.
Sebaliknya Trump bersumpah akan memenjarakan Clinton jika dia menang, terkait penggunaan email pribadi selama menjabat menteri luar negeri. Clinton membalas dengan menyebut bahwa Pemerintah Rusia ingin mempengaruhi pemilu presiden Amerika Serikat agar Trump terpilih.
Trump juga menyebut Hillary Clinton bukanlah sosok suci terkait skandal seks yang melibatkan suaminya, Bill Clinton, saat menjabat sebagai presiden.
Baca: Debat Capres AS: Moderator Cecar Trump Soal Pajak
Hillary menjawab dengan santai, “Dia (Trump) bisa mengatakan apa saja untuk menyelamatkan karirnya. Yang pasti, dia telah banyak berbuat kesalahan dan tidak pernah meminta maaf kepada siapa pun yang disinggungnya.”
Debat panas antara kedua kandidat membuat penonton yang berada di ruangan tersebut riuh. Kedua moderator, Cooper Anderson dan Martha Raddatz terpaksa meminta hadirin untuk menahan diri.
Pertanyaan terakhir dalam debat kedua calon presiden berhasil meredakan ketegangan yang terbangun selama 90 menit terakhir. Seorang hadirin menanyakan kepada kedua kandidat tentang poin positif rival mereka. Pertanyaan ini disambut teput tangan hangat para hadirin.
Baca: Tersinggung pada Trump, Ratusan Wanita Ceritakan Pelecehan
Clinton yang menjawab pertama menyebut bahwa ia mengagumi anak-anak Trump, meski menyebut dia banyak tidak sepakat dengan Trump.
Adapun Trump secara mengejutkan memuji Clinton. “Saya menerima pernyataan Clinton tentang anak-anak saya sebagai pujian. Karena mereka adalah anak-anak terbaik.”
Trump juga memuji Hillary sebagai seorang pejuang dan tidak pernah menyerah meski kerap tak sepaham dengannya.
CNN|YON DEMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini