Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Ingin Tinggalkan Inggris Saat Wabah Corona? Bakal Ada Paspornya

Pemerintah Inggris merancang paspor imunitas untuk mereka yang telah sembuh dari virus Corona dan memiliki kekebalan baru terhadap virus itu.

3 April 2020 | 10.16 WIB

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock berbicara pada konferensi pers digital COVID-19 di 10 Downing Street di London, Inggris 2 April 2020. [Pippa Fowles / 10 Downing Street / Handout via REUTERS]
Perbesar
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock berbicara pada konferensi pers digital COVID-19 di 10 Downing Street di London, Inggris 2 April 2020. [Pippa Fowles / 10 Downing Street / Handout via REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris berencana menerbitkan "Immunity Passport" (Paspor Imunitas) untuk warganya yang ingin pergi di tengah wabah virus Corona (COVID-19). Hal itu untuk merespon warga-warga yang 'mati gaya' dan ingin segala kembali ke kehidupan normal di tengah pandemi ini.

"Kami tengah merancang sertifikat imunitas. Jadi, bagi mereka yang pernah tertular (virus Corona) dan kemudian sembuh dengan kekebalan baru, mereka bisa kembali ke kehidupan normal sesegera mungkin," ujar Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, sebagaimana dikutip dari Business Insider Jumat, 3 April 2020.

Hancock tidak menjanjikan paspor itu akan segera siap dalam waktu dekat. Ia berkata, hal tersebut masih dikaji. Selain itu, kata Hancock, juga perlu dilakukan tes imunitas untuk memastikan seseorang benar-benar layak mendapatkan paspor tanda kebal.

Terkait tes tersebut, Hancock melanjutkan bahwa pemerintah Inggris telah menjalin kerjasama dengan sembilan perusahaan farmasi dan teknologi medis. Lewat kerjasama itu, bersama-sama mereka akan membuat alat tes darah yang efektif dan efisien untuk mengetahui apakah seseorang benar-benar sudah kebal terhadap virus Corona alias memiliki anti-bodi.

Target yang dipasang pemerintah Inggris, hasil tes bisa didapatkan dalam 20 menit. Adapun tes, idealnya, akan dilakukan dalam waktu 28 hari setelah seseorang tertular virus Corona karena itulah puncak imunitas seseorang.

"Sejauh ini, tes terhadap alat uji yang kami minta belum begitu bagus. Harapannya, dalam tes berikutnya, hasilnya lebih menggembirakan," ujar Hancock. Jika alat tes yang dibutuhkan berhasil dibuat, Hancock memperkirakan akan ada 100 ribu tes tiap harinya untuk menentukan penerbitan paspor imunitas.

Inggris bukanlah satu-satunya negara yang menyiapkan paspor imunitas ini. Jerman juga menyiapkan hal serupa. Namun, fungsinya lebih untuk memperbolehkan seseorang kembali bekerja 

"Seseorang yang telah kebal bisa mendapat semacam kartu yang mengecualikan mereka dari larangan bekerja," ujar epidemiologis Jerman yang memimpin proyek tersebut, Gerard Krause.

Per hari ini, Inggris tercatat memiliki 34.164 kasus dan 2.926 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19). Sementara itu, Jerman memiliki 84.788 kasus dan 1.107 korban meninggal.

ISTMAN MP | BUSINNES INSIDER | SKY NEWS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus