Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Den Haag— Menjelang pemilihan parlemen Belanda pada Rabu besok, berikut adalah kandidat terkuat untuk menduduki posisi perdana menteri baru di Negeri Kincir Angin tersebut. Mereka adalah:
Baca: Jika Terpilih, Geert Wilders Ingin Hapus Islam Dari Belanda
1. Geert Wilders
Politikus anti-Islam ini merupakan satu-satunya anggota Partai Kebebasan (PVV) Belanda. Platform satu halaman partai ini adalah: daripada membiayai seluruh penduduk dunia yang tidak kita inginkan, kami akan menghabiskan uang untuk penduduk Belanda asli
Janji partai ini juga memasukkan de-Islamisasi Belanda dengan menutup masjid-masjid, melarang Al Quran dan menutup pintu bagi imigran dari negara-negara muslim.
Wilders, juga akan “memerdekakan” Belanda dengan mundur dari keanggotaan Uni Eropa.
Pada Desember lalu ia dinyatakan bersalah memicu kebencian dan diskriminasi terhadap warga keturunan Maroko di Belanda.
Baca: Politikus Belanda Berjanji Larang Masjid dan Al-Quran Jika Menang
2. Mark Rutte
Inkumben perdana menteri ini merupakan calon dari partai konservatif, VVD. Rutte yang kehilangan dukungan karena menerapkan kebijakan anggaran ketat, akan menekankan pada perbaikan ekonomi Belanda.
Namun Rutte mau tidak mau harus mengakui meningkatnya kubu ultranasionalis di Belanda gara-gara Wilders. Pada Januari lalu, Rutte menulis di surat kabar bahwa warga yang menolak mengadopsi nilai-nilai Belanda, harus pergi.
3. Pemimpin Partai Lain
Sejumlah partai yang memperoleh dukungan di jajak pendapat adalah kubu sayap kanan-tengah seperti Partai Kristen Demokratik (CDA) yang dipimpin Sybrand van Haersma Buma dan partai Demokrat 66 yang dipimpin Alexander Pechtold.
Dari kubu kiri-tengah, Partai Buruh (PvdA), yang biasanya bersekutu dengan VVD dan CDA, kali ini terpuruk dalam jajak pendapat. Pemimpinnya adalah Lodewijk Asscher.
Namun, sistem politik Belanda mensyaratkan koalisi pemerintahan antara partai pemenang pemilu. Karena, memenangkan 76 kursi dari total 120 kursi parlemen adalah hal mustahil. Jika Wilders menang, sulit baginya membentuk pemerintahan karena partai-partai lain menolak bekerja sama.
DEUTSCHE WELLE | THE WASHINGTON POST | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini