Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel mengklaim bahwa pasukan pertahanan atau IDF telah membunuh komandan pusat Pasukan al-Hajj Radwan Hizbullah, Ali Muhammad Al-Dabs di Lebanon. Ia dibunuh bersama wakilnya Hassan Ibrahim Issa dan agen Hamas lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Al-Dabs, kata IDF, adalah salah satu dalang serangan di Persimpangan Megiddo yang terletak di utara Israel pada Maret 2023. Dia memimpin, merencanakan, dan melakukan banyak aktivitas teroris Hizbullah terhadap Negara Israel, khususnya selama perang di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pembunuhan terhadap Al-Dabs dilakukan dalam serangan Angkatan Udara Israel terhadap struktur militer organisasi teroris Hizbullah di Nabatieh, Israel selatan. Pasukan Radwan al-Hajj adalah unit teror operasi khusus yang misinya menyusup ke wilayah Israel di utara.
Pembunuhan Ali Muhammad Al-Dabs terjadi dalam seminggu ketika pertempuran dengan Hizbullah meningkat dan seorang tentara Israel tewas dalam serangan roket Hizbullah pada hari Rabu.
Sehari sebelumnya Hizbullah menyatakan telah menembakkan lusinan roket ke Kiryat Shmona di Israel utara pada Kamis, 15 Februari 2024. Penembakan roket itu sebagai pembalasan atas terbunuhnya 10 warga sipil dalam dua rangkaian serangan Israel di Lebanon selatan pada hari sebelumnya.
Seorang pejabat senior Hizbullah mengatakan bahwa Israel akan membayar atas serangan pada hari Rabu. Ia menggambarkan serangan Israel itu sebagai kejahatan.
Petugas medis dan polisi Israel mengatakan beberapa roket menghantam Kiryat Shmona, menyebabkan kerusakan. Belum ada laporan mengenai korban jiwa.
Sebelumnya, Hizbullah mengatakan Israel akan menanggung harga atas pembunuhan 10 orang termasuk lima anak-anak di Lebanon selatan, hari paling mematikan bagi warga sipil Lebanon dalam empat bulan permusuhan di perbatasan Lebanon-Israel.
Serangan Israel menewaskan tujuh orang di kota Nabatieh pada Rabu malam, termasuk tiga anak-anak, kata sumber di Lebanon. Serangan ini terjadi setelah serangan sebelumnya yang menewaskan seorang wanita dan dua anaknya di desa al-Sawana di perbatasan.
“Musuh akan menanggung akibatnya atas kejahatan ini,” kata politisi Hizbullah Hassan Fadlallah. “Perlawanan akan terus menggunakan hak sahnya untuk membela rakyatnya.”
NDTV | REUTERS
Pilihan editor: Uni Eropa Kecam Israel Gara-gara Hancurkan Rumah Tokoh Palestina