Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tokyo - Jepang mengerahkan bala tentara setelah terjadi gempa susulan yang menghantam Jepang selatan. Gempa itu menyebabkan sedikitnya 19 orang tewas dan merontokkan bangunan menjulang. Sedangkan gempa pertama mengakibatkan tanah longsor dan sembilan orang tewas.
Gempa kedua yang terjadi pada Jumat, 15 April 2016, menggoyang Jepang selatan atau 24 jam seusai gempa pertama dengan kekuatan 6,2 skala Richter tak jauh dari Kota Mashiki pada Kamis, 14 April 2016, yang menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari seribu lain.
Yoshihide Suga, juru bicara pemerintah Jepang, dalam keterangannya kepada media mengatakan lebih dari 1.500 orang cedera, 80 di antaranya mengalami luka serius, akibat dua gempa di barat daya Pulau Kyushu.
Suga menjelaskan, militer akan memperkuat 20 ribu anggota tim keselamatan di sana. Polisi dan pasukan pemadam kebakaran juga diperintahkan bersiaga di sana.
Selain mengabarkan soal gempa, media Jepang melaporkan peristiwa meletusnya Gunung Aso, gunung berapi paling aktif di kepulauan Jepang. Menurut media Jepang, ini merupakan letusan gunung berapi pertama. Asap dari gunung itu membumbung hingga 100 meter, tapi tidak menimbulkan kerusakan.
"Kami segera bangun setelah terjadi gempa di Kota Kumamoto. Benda-benda berjatuhan di sekitar hotel," tutur Rob McBride dari Al Jazeera yang melaporkan dari Mashiki dekat pusat gempa. "Kami tidak melihat banyak kerusakan, tapi kami benar-benar terkejut."
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini