Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis Palestina dan koresponden MEMO di Gaza, Motasem Dalloul, dilarikan ke rumah sakit setelah ditembak sniper Israel ketika meliput aksi Great March of Return di dekat perbatasan sebelah timur Gaza, Jumat, 11 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bulan lalu, dua jurnalis Palestina Yasser Murtaja dan Ahmed Abu-Hussein, tewas ditembak sniper Israel saat meliput aksi serupa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seorang petugas medis Palestina ditodongkan senjata oleh tentara Israel saat berusaha menolong pengunjuk rasa yang terluka saat bentrok di Tepi Barat, 12 Maret 2018. Aksi protes tersebut dilakukan setelah salah atu mahasiswa ditangkap oleh tentara Israel minggu lalu. AP
"Dia dihajar peluru tajam penembak jitu Israel kendati menggunakan rompi bertuliskan 'Press'. Beberapa jurnalis lainnya luka-luka kena sambaran senapan serdadu Israel," tulis Middle East Monitor, Jumat.
Lebih dari 6.8000 warga Gaza mengalami luka-luka selama unjuk rasa dan sedikitnya 49 orang tewas ditembak oleh pasukan pendudukan Israel sejak aksi 30 Maret 2018 untuk memperingati hari pengusiran mereka.Petugas medis Palestina menolong pengunjuk rasa yang terluka saat bentrok dengan tentara Israel di Tepi Barat, 12 Maret 2018. AP
Aksi warga Palestina itu untuk menuntut dikembalikannya hak-hak mereka, termasuk kota dan desa sebagaimana dalam sejarah Palestina yang dicaplok Israel ketika negeri itu mendapatkan kemerdekaan dari Inggris pada 1948.
Selasa pekan depan diperkirakan akan terjadi unjuk rasa besar-besaran seperti Great March of Return untuk memperingati 70 tahun Hari Nakba, hari pengusiran 750 ribu rakyat Palestina oleh Israel pada 1948.