Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin tidak banyak masyarakat di Indonesia tahu tentang peringatan hari Pasukan Perdamaian PBB setiap tanggal 25 Mei. Indonesia merupakan salah satu negara yang aktif mengirimkan pasukannya dalam misi perdamaian PBB ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KBRI Addis Ababa di Ethiopia menggelar diskusil panel dan pameran foto memperingati hari Pasukan Perdamaian PBB pada Jumat, 31 Mei 2019 di aula KBRI. Panel Diskusi diselenggarakan bekerjasama dengan Kantor PBB untuk Uni Afrika (UNOAU) dan Kedutaan Besar negara-negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea, Turki dan Australia) di Addis Ababa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika pada sesi pembukaan mengajak peserta diskusi untuk memberikan penghormatan yang tinggi kepada Pasukan Perdamaian PBB .
“Kita memberikan penghormatan yang tinggi kepada pasukan perdamaian PBB atas profesionalisme, dedikasi dan keberanian mereka dalam melaksanakan tugas-tugas mulia pada berbagai misi perdamaian PBB”, kata Duta Besar Al Busyra Basnur dalam pernyataan pers yang diterima Tempo.
Keberhasilan misi perdamaian PBB membutuhkan pendekatan menyeluruh, termasuk dengan melibatkan organisasi regional seperti Uni Afrika.
Dirjen Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri Ethiopi, Fortuna Dibaco menekankan pentingnya implementasi Action for Peacekeeping (A4P) yang disepakati pada September 2018 lalu, terutama terkait peningkatan peran perempuan dalam misi perdamaian dan perlindungan sipil, khususnya perempuan dan anak.
Duta Besar Meksiko, Victor Trevino, menyampaikan harapan agar diskusi panel memberi kontribusi kepada MIKTA sebagai forum yang membahas isu perdamaian dan keamanan, khususnya di Afrika. Meksiko adalah ketua MIKTA 2019.
Bersamaan dengan diskusi panel tersebut, KBRI Addis Ababa menyelenggarakan pameran foto selama tiga hari. Pameran foto tersebut menampilkan kegiatan pasukan perdamaian PBB dari negara-negara MIKTA dan PBB. Pameran foto dikunjungi oleh masyarakat, terutama pelajar Ethiopia, mulai hari Jumat (31/5) sampai Minggu (2/6).
Hadir pada panel diskusi tersebut sekitar 100 orang, antara lain pejabat pemerintah Ethiopia, Duta Besar negara sahabat, pejabat PBB di Ethiopia, pejabat Uni Afrika, akademisi dan pelajar.
Memperingati Hari Pasukan Perdamaian PBB, organisasi dunia ini menjelaskan lebih dari 3.800 anggota pasukan perdamaian PBB tewas dalam menjalankan misi perdamaian sejak tahun 1948, termasuk 98 anggota pasukan perdamaian yang tewas tahun 2018.
Di Hari Pasukan Perdamaian PBB tahun 2019 yang bertemakan Melindungi Warga Sipil, Melindungi Perdamaian, PBB menjelaskan awal berdirinya pasukan perdamaian yakni pada 29 Mei 1948, saat Dewan Keamanan mengerahkan sejumlah kecil pengamat militer PBB ke Timur Tengah untuk membentuk Organisasi Pengawas Gencatan Senjata PBB atau UNTSO untuk memonitor Kesepakatan Gencatan Senjata antara Israel dan negara-negara Arab.
Sejak itu, lebih dari 1 juta laki-laki dan perempuan bergabung dengan 72 operasi Pasukan Perdamaian PBB dengan terlibat langsung menyelamatkan jutaan manusia dan melindung jiwa-jiawa yang paling rentan di dunia .