Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok paramiliter Lebanon Hizbullah mengecam keras serangan udara Israel yang menewaskan seorang penasihat militer senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Seyyed Razi Mousavi, menyebutnya sebagai “agresi terang-terangan dan kurang ajar yang melewati semua garis merah”.
Serangan udara Israel di luar ibu kota Suriah, Damaskus pada Senin, 25 Desember 2023 menewaskan Mousavi. Televisi pemerintah Iran menghentikan siaran berita rutinnya untuk mengumumkan bahwa Mousavi telah terbunuh, dan menggambarkannya sebagai salah satu penasihat Garda Revolusi paling senior di Suriah.
Duta Besar Iran di Damaskus Hossein Akbari mengatakan kepada TV pemerintah Iran bahwa Mousavi ditempatkan di kedutaan sebagai diplomat dan terbunuh oleh rudal Israel setelah pulang kerja.
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan pembunuhan Mousavi menunjukkan kelemahan Israel. “Tindakan ini merupakan tanda frustrasi dan kelemahan rezim Zionis di wilayah tersebut dan mereka pasti akan menanggung akibat buruknya,” kata Raisi seperti dikutip media Iran.
Dalam sebuah pernyataan, Kantor Hubungan Media Hizbullah menggambarkan pembunuhan penasihat Garda Revolusi Iran tersebut sebagai “kejahatan baru yang akan ditambahkan ke dalam catatan kejahatan Israel”.
Kelompok Lebanon itu juga memuji Mousavi sebagai “salah satu saudara terhormat yang mendedikasikan puluhan tahun hidupnya untuk mendukung perlawanan Islam di Lebanon dan tanpa kenal lelah membantu perlawanan dan para pejuangnya”, seperti dikutip oleh media Lebanon Al Manar.
Hizbullah menyebut Mousavi sebagai “kawan seperjuangan” Qasem Soleimani, perwira militer senior Iran dalam IRGC yang sejak 1998 menjadi komandan Pasukan Quds, yang telah lama memberikan bantuan militer untuk Hizbullah di Lebanon.
AL MANAR | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor Kaleidoskop 2023: Jejak Penobatan Raja Charles III, Perang Israel Hamas dan 3 Peristiwa Lainnya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini