Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Hong Kong mengamankan 3.800 lebih bom molotov setelah mengepung kampus Polytechnic University of Hong Kong pada Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asisten Komisaris Polisi Chow Yat-ming pada Kamis malam mengatakan pihaknya masih ada pekerjaan yang harus dilakukan sebelum mengembalikan kampus yang aman ke manajemen universitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak ada lagi petugas polisi yang ditempatkan di luar kampus dan akan dibuka kembali untuk umum, tambah Chow.
Dikutip dari South China Morning Post, 29 November 2019, polisi menyita 3.801 bom molotov, 921 tabung gas dan 588 bahan kimia termasuk asam dan cairan korosif lainnya selama pencarian mereka di universitas.
100 tabung gas lainnya diikat ke bom bensin, sementara polisi juga menemukan 12 busur, 200 panah dan senapan angin.
Sekitar 44 kendaraan di dalam tempat parkir kampus rusak, dengan pengunjuk rasa diyakini telah mencuri bensin dari mobil-mobil tersebut.
Para pengunjuk rasa memblokir sebuah jembatan di atas pintu masuk ke Cross Harbour Tunnel selama bentrokan dengan polisi di luar Hong Kong Polytechnic University (PolyU) di Hong Kong, Cina 17 November 2019. Unjuk rasa selama 5 bulan terakhir menyebabkan gangguan yang meluas di wilayah itu. Mahasiswa asing pun berbondong-bondong dipulangkan ke negara masing-masing. REUTERS/Thomas Peter
Dinas pemadam kebakaran juga memeriksa podium, laboratorium, dan ruang penyimpanan barang berbahaya dan menemukan sejumlah besar cairan berbahaya, termasuk 550 liter bensin, 20 liter cairan korosif, dan 80 liter zat beracun.
27 ruang penyimpanan yang mengandung bahan kimia berbahaya tetap terkunci, tetapi 15 alat pemadam kebakaran di luar hilang.
Polisi tidak menemukan demonstran yang tersisa masih berada di kampus pada hari Kamis, tetapi Chow menekankan kebijakan untuk mendapatkan perawatan medis sebelum penangkapan tetap berlaku.
Dia menolak untuk memperkirakan jumlah penyerbuan di dalam dan membantah polisi telah mengerahkan petugas yang menyamar sebagai sukarelawan medis untuk menggeledah kampus.
Pada hari Kamis, sebuah tim yang terdiri dari 400 petugas pindah ke kampus yang rusak di Hung Hom yang sebelumnya telah berubah menjadi medan perang, yang kemudian menjadi benteng bagi para demonstran radikal. Penyerbuan itu menandai babak terakhir dari pengepungan kampus politeknik Hong Kong yang telah berlangsung hampir dua minggu.