Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Washington mendorong Israel untuk memusatkan perang di Gaza pada penargetan yang tepat terhadap para pemimpin Hamas daripada melakukan pengeboman dan operasi darat secara luas, kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih pada Jumat, 15 Desember 2023, tanpa mengatakan kapan perubahan itu akan terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Israel sejauh ini menolak peningkatan tekanan global untuk mengendalikan serangan yang telah menewaskan hampir 19.000 warga Palestina sejak serangan Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel selatan pada 7 Oktober.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Akan ada transisi ke fase lain dalam perang ini, yang lebih terfokus pada penargetan para pemimpin dan operasi yang didorong oleh intelijen,” kata penasihat tersebut, Jake Sullivan, kepada wartawan saat berkunjung ke Israel.
Sasaran perang utama Israel termasuk Mohammed Deif, yang mengepalai sayap militer Hamas dan dalang serangan 7 Oktober; wakilnya, Marwan Issa; dan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar.
Sullivan mengatakan dia telah membahas waktu transisi tersebut dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kabinet perang dan panglima militer pada Kamis.
“Kapan tepatnya hal itu terjadi dan dalam kondisi apa tepatnya akan terjadi diskusi intensif yang berkelanjutan antara Amerika Serikat dan Israel,” ujarnya.
Setelah pertemuan tersebut, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan dia mengatakan kepada Sullivan bahwa perang akan berlangsung "lebih dari beberapa bulan."
Secara tertutup, Gedung Putih telah mendorong diakhirinya fase perang dengan intensitas tinggi ini lebih cepat, kata para pejabat AS.
Presiden AS Joe Biden minggu ini memperingatkan bahwa opini internasional sedang menentang Israel karena tingginya korban sipil di Gaza.
Sullivan menolak menjawab ketika ditanya apakah Amerika Serikat dapat menahan bantuan militer jika perang tidak memasuki fase intensitas yang lebih rendah dengan korban sipil yang lebih sedikit, dan mengatakan bahwa cara terbaik untuk mencapai kesepakatan adalah melalui diskusi pribadi.
Sullivan mengatakan AS ingin “melihat hasil” yang sesuai dengan jaminan Israel yang membedakan antara warga sipil dan militan. Dia mengkritik Hamas karena menggunakan warga sipil sebagai perisai, dan mengatakan bahwa para pejuang beroperasi dari sekolah dan rumah sakit, sebuah tuduhan yang dibantah oleh kelompok tersebut.
Dia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Jumat.
REUTERS