Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Serangan Turki ke kawasan Afrin, utara Suriah, menewaskan sedikitnya 10 orang, hampir semuanya penduduk sipil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tujuh warga sipil tewas, termasuk seorang anak, sedangkan dua lainnya terdiri dari perempuan pejuang dan seorang pria pejuang," kata Birusk Hasakeh, juru bicara Unit Pertahanan Rakyat Kurdi (YPG) di Afrin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Militer Turki menggempur posisi Kurdi PYD di Afrin, Suriah, dari Provinsi Hatay. (IHA Photo)
YPG adalah cabang dari Partai Bersatu Demokratik (PYD). Dalam keterangannya kepada media sebagaimana dilaporkan situs berita RTE, serangan Turki sebelumnya pada Sabtu, 20 Januari 2018, telah melukai 25 warga sipil.
"Mereka kena bom pasukan Turki," ucapnya, tulis RTE.
Kabar tersebut dibantah oleh Ankara. Menurutnya, serangan yang mereka lancarkan mengakibatkan sejumlah orang tewas.
"Semua yang tewas itu adalah militan Kurdi yang berperang di Afrin, Suriah."Turki memobilisasi ribuan milisi FSA dari Provinsi Hatay menuju timur Afrin, Suriah. [AP]
Afrin adalah kawasan perbukitan di dataran tinggi sebelah utara Suriah terletak di Provinsi Aleppo. Daerah ini dihuni oleh sekitar satu juta orang termasuk pengungsi. Sebelumnya, Afrin dikuasai oleh ISIS.
Turki dan sekutu milisi Suriah mulai melakukan serangan udara dan darat ke kawasan Afrin sejak Sabtu, 20 Januari 2018. Operasi perang dengan sandi "Ranting Zaitun" itu dimaksudkan untuk mengusir YPG dari daerah yang menjadi kediaman kaum Kurdi.