Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fosil aneh mirip manusia namun hanya memiliki tiga jari tangan dan tiga jari kaki telah ditemukan di Peru. Makhluk misterius ini dinamai Maria oleh tim peneliti. Namun sebagian orang meragukan keasliannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tes yang dilaporkan menunjukkan Maria adalah humanoid (seperti manusia) karena memiliki 23 kromosom. Namun fosil ini juga memiliki beberapa hal yang menunjukkan bahwa dia bukan sepenuhnya dari spesies manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Analisis awal sampel jaringan menunjukkan mumi ini, yang ditemukan di sebuah makam di dekat Nazca, Peru, berasal dari sekitar abad ke 5 Masehi. Ini merupakan masa sebelum orang-orang Eropa menemukan Amerika.
Baca: Wow, Tikus di Peru Mandi Layaknya Manusia!

Para ilmuwan juga menemukan Maria terbungkus bubuk putih kadmium klorida, efek antibakteri yang mengawetkan fosil ini sampai hari ini.
Selain Maria, Profesor Konstantin Korotkov, dari Universitas Riset Nasional Rusia, mengatakan dia juga telah melihat empat mumi jantan lainnya yang ditemukan oleh rekan-rekannya di Peru.
"Setiap mumi kecil yang ditemukan memiliki dua tangan, dua kaki, kepala, sepasang mata dan mulut. Scan Tomografi mengungkapkan kerangka mereka memiliki sifat biologis dan komposisi kimianya menunjukkan bahwa itu adalah manusia," katanya, seperti dilansir Russia Today pada 13 Maret 2018.
Korotkov menambahkan keempat mumi ini memiliki 23 pasang kromosom Y, seperti manusia berjenis kelamin pria.
"Dia terlihat manusia tapi tidak. Struktur anatomi mereka berbeda," tambahnya.
Tim ahli yang menemukan Maria telah menyelidiki penemuan ini sejak tahun lalu.
Karena sifatnya ini, banyak yang menduga itu adalah fosil makhluk asing dari luar angkasa atau yang dikenal sebagai alien.
Profesor Korotkov tampaknya setuju: "Mereka bisa menjadi robot makhluk luar angkasa atau bio.
Korotkov meyakini Maria bisa menjadi wakil dari ras tertentu yang berkembang sebelum ras manusia modern. Profesor berhipotesis bahwa ras ini mungkin telah musnah akibat banjir atau serangan komet.
"Maria dan (bayi) Vavita mungkin merupakan perwakilan dari ras tertentu yang mungkin pada tahap awal pengembangan. Mungkin ribuan tahun yang lalu."
Namun pakar asing Inggris, Nigel Watson, penulis UFO Investigations Manual, mengatakan temuan itu kemungkinan besar adalah tipuan. Nick Pope, yang biasa menyelidiki UFO dan misteri lainnya untuk Kementerian Pertahanan, dan merupakan pakar teori konspirasi terkemuka, mengatakan bahwa dia juga meragukan keabsahan temuan itu.
Menurut Daily Mail, Korotkov tidak asing dengan kontroversi. Dia banyak dikritik pada 2008 saat dia mengaku telah membuat kamera yang bisa memotret jiwa manusia.
Keraguan semakin nyata ketika Jamie Maussan, seorang jurnalis investigatif yang terkenal karena keterlibatannya dalam beberapa tiruan UFO berprofil tinggi, adalah bagian dari tim mumi Peru.
Pada Mei 2015, dia mempromosikan slide fotografi yang mengklaim sebagai gambar alien yang ditemukan dari kecelakaan kapal terbang Roswell 1947. Slide itu dikatakan telah diteliti dengan seksama namun segera ditemukan gambar mumi dalam pameran museum.
Meskipun begitu para periset tersebut tetap berkukuh dan sekarang bekerja sama dengan rekan Peru mereka untuk terus mengartikan genom dan memecahkan kode DNA-nya. Mereka bahkan berharap suatu hari meyakinkan pihak berwenang untuk membawa mumi ke Rusia.