Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang matador Spanyol dikecam setelah menggunakan sapu tangannya untuk menyeka air mata banteng sebelum menusuknya dalam olahraga adu banteng.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Morante de la Puebla, 39 tahun, mendapat tepuk tangan setelah aksinya mengundang penonton di arena Maestranza di Sevilla selama turnamen matador pada April, seperti dilaporkan Mirror.co.uk, 14 Mei 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun aktivis hak hewan marah, dan warganet yang kontra menyebut matador sadis.
"Sadis yang menjijikkan. Sungguh tak tertahankan melihat ini. Tak tertahankan," kata seorang netizen.
Silvia Barquero, presiden Kelompok Penentang Penganiayaan terhadap Hewan (PACMA) mengatakan, "hanya pikiran yang bengkok dan menyimpang yang dapat menyiksa binatang sampai darah menetes ke kakinya dan menyeka wajahnya dengan sapu tangan."
Cuplikan dari insiden itu telah menyebar di seluruh Spanyol via media sosia, di mana adu banteng masih terbagi antara yang pro dan kontra.
Kaum tradisionalis mengatakan itu adalah bagian integral dari budaya dan warisan Spanyol, sementara yang kontra mengatakan olahraga yang kejam dan merendahkan harus dilarang.
El gesto de Morante de la Puebla secándole las lágrimas a un toro ensangrentado y torturado es demencial y perverso. Es de una crueldad sin límites.
— PACMA Córdoba (@PACMACordoba) May 12, 2019
El próximo #26M #VOTAPACMA, tenemos que luchar porque el Parlamento Europeo actúe contra esta barbarie. @PartidoPACMA pic.twitter.com/zHL07HSjjE
Aturan dalam adu banteng mengharuskan matador terlebih dahulu memancing binatang itu dengan kain merah sebelum menusukkan pedang tajam ke binatang itu untuk membuatnya marah.
Akhirnya, sang matador membunuh banteng dengan tombak ke lehernya untuk menghormati keberaniannya.
Beberapa negara bagian Spanyol telah melarang aturan penusukan ini tetapi tidak di Sevilla.
Video viral menunjukkan Morante de la Puebla merogoh sakunya untuk mengambil sapu tangan dan menyeka air mata banteng jantan itu sebelum melakukan pembunuhan.
"Sikap Morante de la Puebla mengeringkan air mata banteng yang berdarah dan tersiksa adalah gila dan sesat. Ini adalah kekejaman tanpa batas," kata juru bicara PACMA Cordoba
PACMA berjanji untuk memperjuangkan larangan adu banteng di parlemen Spanyol dan akan menjadi tujuan mereka untuk pemilihan lokal Spanyol pada akhir Mei.