Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Milley Sebut Militer China Makin Agresif, Beijing: Biar Fakta Bicara

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan, justru militer AS yang lebih agresif.

26 Juli 2022 | 11.05 WIB

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berbincang dengan Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley dalam kunjungan kerja di Lapangan Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Ahad, 24 Juli 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Perbesar
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berbincang dengan Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley dalam kunjungan kerja di Lapangan Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Ahad, 24 Juli 2022. REUTERS/Willy Kurniawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Beijing menanggapi pernyataan ketua Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Mark Milley, bahwa militer China semakin agresif di kawasan Asia Tenggara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Pesannya adalah militer China, di udara dan di laut sangat jelas semakin agresif dan semakin signifikan khususnya di kawasan ini," kata Jenderal Milley ketika berkunjung ke Jakarta, Minggu, 24 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan, justru militer AS yang lebih agresif.

"Siapa yang mengirim kapal dan pesawat militer ke luar negeri untuk melenturkan ototnya? Siapa yang menantang perdamaian, keamanan, dan stabilitas regional? Dan siapa yang lebih agresif? Fakta berbicara sendiri," kata Zhao seperti dikutip media milik pemerintah China, Global Times, Selasa, 26 Juli 2022

Ia mengatakan, total pengeluaran militer AS menempati urutan pertama di dunia. Selain itu, baru-baru ini AS telah mengajukan usulan permintaan Anggaran 2023 sekitar $813 miliar untuk pertahanan.

AS menjalankan lebih dari 800 pangkalan militer di luar negeri secara global, dan tidak mengobarkan perang selama 16 tahun sejak didirikan, katanya.

Global Times mengangkat pernyataan Milley itu saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke China. Jokowi menjadi pemimpin asing pertama yang mengunjungi China sejak Olimpiade Musim Dingin pada Februari lalu. 

Selama kunjungan ini, Presiden Jokowi akan bertemu Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang.

China adalah negara pertama dari perjalanan ke tiga negara Jokowi di Asia. Setelah Beijing, presiden juga akan mengunjungi Jepang dan Korea Selatan.

  

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus