Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Minneapolis Jadi Kota Pertama AS Izinkan Azan Lima Kali Sehari Pakai Pengeras Suara

Minneapolis menjadi kota besar pertama di Amerika Serikat yang mengizinkan azan melalui pengeras suara masjid lima kali sehari

15 April 2023 | 10.00 WIB

Ilustrasi azan. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi azan. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Minneapolis menjadi kota besar pertama di Amerika Serikat (AS) yang akan mengizinkan siaran azan untuk dikumandangkan melalui pengeras suara masjid lima kali sehari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Seperti dilansir Anadolu, Jumat, Dewan Kota Minneapolis dengan suara bulat mengizinkan azan dikumandangkan dari masjid-masjid, meskipun ada kebijakan yang mengatur kebisingan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelompok advokasi Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Minnesota, yang selama ini terus mendesak dewan untuk menyetujui permintaan azan melalui pengeras suara, mengatakan bahwa keputusan tersebut merupakan kemenangan bersejarah bagi kebebasan beragama dan pluralisme.

"Kami berterima kasih kepada para anggota Dewan Kota Minneapolis yang menetapkan contoh luar biasa ini, dan kami mendesak kota-kota lain untuk mengikutinya," kata Direktur CAIR Minnesota Jaylani Hussein dalam sebuah pernyataan.

Pemungutan suara berlangsung selama bulan suci Ramadan dan disambut dengan perayaan dari anggota komunitas Muslim setempat. “Minneapolis telah menjadi kota untuk semua agama,” kata Imam Mohammed Dukuly dari Masjid Masjid An-Nur di Minneapolis.

Wali kota Minneapolis Jacob Frey diperkirakan akan menandatangani undang-undang tentang siaran azan pada Senin besok, menurut surat kabar Minneapolis Star-Tribune.

Pada tahun lalu, Pemerintah Kota Minneapolis membatasi waktu-waktu azan dan volume suara yang digunakan, menurut CBS News. Namun, masjid-masjid di Minneapolis mulai saat ini akan diizinkan untuk mengumandangkan azan mulai pukul 03.30 dini hari hingga 11.00 malam.

Sejak 1990-an, Minneapolis telah memiliki komunitas imigran Muslim yang bersemangat dari Afrika Timur, dan masjid telah menjadi hal biasa di seluruh kota. Bahkan, tiga dari 12 anggota dewan kota mengidentifikasi diri sebagai Muslim.

Resolusi tersebut mendapat dukungan dari orang-orang dari berbagai agama di komunitas tersebut, termasuk para pemimpin Kristen dan Yahudi.

Upaya tersebut tidak menghadapi oposisi publik, terutama di negara di mana upaya untuk mempromosikan aktivitas masjid terkadang menjadi sasaran Islamofobia dan retorika anti-Muslim.

ANADOLU | AL JAZEERA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus