Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memerintahkan para jenderal untuk memprioritaskan penghancuran rudal jarak jauh dan senjata artileri Ukraina. Langkah ini diambil Shoigu setelah senjata yang dipasok Barat diduga digunakan untuk menyerang jalur pasokan Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir Reuters pada Senin, 18 Juli 2022 menyatakan, Shoigu mengutus kelompok Vostok yang bertempur di Ukraina untuk memantau situasi ini. Shoigu memberi amanah langsung pada komandannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Moskow mengatakan apa yang dilancarkannya sebagai sebuah operasi militer untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.
Sudah 5 bulan perang berlangsung, Rusia masih menggempur negara tetangganya itu. Negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, mengecam Kremlin dengan menjatuhkan sanksi ekonomi dan mengirim bantuan senjata ke Ukraina.
Ukraina mengatakan telah melakukan serangkaian serangan yang berhasil di 30 pusat logistik dan amunisi Rusia, dengan menggunakan beberapa sistem peluncuran roket yang baru-baru ini dipasok oleh Barat.
Rusia mengklaim senjata itu digunakan untuk menembaki daerah pemukiman di Donbas yang dikuasai pasukannya. Senjata itu disebut membakar ladang gandum dan gudang penyimpanan biji-bijian.
Pemimpin separatis Denis Pushilin mengatakan pada Kamis lalu bahwa dua orang tewas ketika pasukan Ukraina menembaki sebuah stasiun bus di kota Donetsk di Donbas.
Sementara, Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashchenko, melalui media sosialnya, menuduh pasukan Rusia menyerang pusat Donetsk tetapi menyalahkan Ukraina.
Di tempat terpisah, pertahanan Rusia mengatakan pesawatnya telah menembak jatuh sebuah helikopter MI-17 Ukraina di dekat kota timur, Sloviansk, dan sebuah pesawat SU-25 di wilayah Kharkiv.
Tentara Rusia juga mengatakan rudal jarak jauh berbasis udara telah menghancurkan depot di zona industri Odesa, Ukraina selatan. Gudang itu menyimpan rudal anti-kapal Harpoon yang dikirim ke Ukraina oleh negara-negara NATO.
Puluhan ribu orang tewas selama perang dan jutaan jiwa Ukraina pindah ke luar negeri untuk mengungsi. Barat menganggap Rusia genosida di Ukraina. Moskow berulang kali membantah menargetkan warga sipil.
Pertempuran Rusia dan Ukraina kini fokus di wilayah timur Donbas. Rusia telah mengklaim kuasa penuh atas provinsi Luhansk.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan operasi militernya di Ukraina berjalan sesuai rencana. Dia menegaskan tidak ada tekanan untuk menghentikan perang dalam waktu dekat.
Baca juga: Wartawan Rusia Marina Ovsyannikova Ditangkap
SUMBER: REUTERS