Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Pakar: Normalisasi Bahrain dan Israel Tak Akan Terjadi Tanpa Izin Arab Saudi

Normalisasi hubungan antara Bahrain dan Israel tak ayal akan berdampak terhadap Arab Saudi. Arab Saudi akan diminta menegaskan sikap soal Israel.

12 September 2020 | 09.00 WIB

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud menghadiri konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas di Berlin, Jerman 19 Agustus 2020. [John Macdougall / REUTERS]
Perbesar
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud menghadiri konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas di Berlin, Jerman 19 Agustus 2020. [John Macdougall / REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Normalisasi hubungan antara Bahrain dan Israel tak ayal akan berdampak terhadap Arab Saudi. Pemerhati konflik di Timur Tengah, Zaha Hassan dari Carnegie Endowment for International Peace, menilai normalisasi tersebut akan menekan Arab Saudi untuk menegaskan kembali sikapnya soal Israel.

Salah satu alasannya, kata Hassan, normalisasi antara Bahrain dan Israel sesungguhnya sulit terjadi apabila tidak didukung oleh Arab Saudi. Oleh karenanya, ia menduga Arab Saudi juga turut berperan dalam kesepakatan tersebut.

"Langkah Bahrain benar-benar mencederai Palestina. Langkah tersebut tidak bisa terjadi tanpa lampu hijau dari Arab Saudi," ujar Hassan berpendapat, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 12 September 2020.

Hassan melanjutkan, Arab Saudi sebenarnya juga dalam tekanan untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Hal itu mengacu pada fakta bahwa beberapa negara Arab diam-diam menjaga hubungan baik dengan Israel karena faktor keamanan, terutama terkait Iran. Namun, kata Hassan, sulit bagi Arab Saudi melakukan normalisasi tersebut mengingat tanggung jawabnya untuk mengawal isu Palestina dengan Israel.

Selain Arab Saudi memiliki tanggung jawab untuk mengawal isu kedaulatan wilayah Palestina, Hassan mengatakan suara akar rumput juga akan menentang Arab Saudi melakukan normalisasi. Oleh karenanya, menurut ia, Bahrain diberi lampu hijau oleh Arab Saudi untuk menjaga hubungan baik dengan Israel maupun Amerika yang menjadi broker dari normalisasi itu.

"Bahrain ditawarkan sebagai hadiah untuk menjaga posisi Arab Saudi," ujar Hassan berpendapat. Sebagai catatan, tak lama setelah normalisasi antara Uni Emirat Arab dan Israel disepakati, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi sinyal bahwa Bahrain akan menyusul menjadi rekan diplomatik Arab keempat untuk Israel. 

Hingga berita ini ditulis, Arab Saudi belum mengeluarkan pernyataan resmi soal normalisasi antara Bahrain dan Israel.

ISTMAN MP | REUTERS

News Link: https://www.reuters.com/article/us-israel-bahrain-usa/bahrain-follows-emirates-and-normalizes-ties-with-israel-idUSKBN26226T?il=0


Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus