Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Pakistan Boikot Perusahaan yang Dukung Israel

Pakistan membentuk komite untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan agar memboikot Israel sebagai bentuk dukungan ke Gaza

24 Juli 2024 | 07.30 WIB

Sejumlah pengunjuk rasa memegang poster bertuliskan "kami berdiri bersama Palestina" saat melakukan aksi setelah Presiden Trump menunjuk Yerusalem menjadi ibukota Israel di Lahore, Pakistan, 7 Desember 2017. REUTERS/Mohsin Raza
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sejumlah pengunjuk rasa memegang poster bertuliskan "kami berdiri bersama Palestina" saat melakukan aksi setelah Presiden Trump menunjuk Yerusalem menjadi ibukota Israel di Lahore, Pakistan, 7 Desember 2017. REUTERS/Mohsin Raza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pakistan pada Sabtu, 20 Juli 2024, membentuk komite untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan agar memboikot Israel. Langkah ini sebagai bentuk dukungan serius ke Gaza. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Sebuah komite telah dibentuk untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan dan produk-produk di Pakistan yang mungkin secara langsung atau tidak langsung bersekongkol dengan Israel atau pihak lain yang melakukan kejahatan pada warga Palestina,” kata Rana Sanaullah, penasehat bidang politik Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Langkah boikot ini dilakukan setelah tercipta sebuah kesepakatan antara Islamabad dan partai politik sayap kanan Tehreek-i-Labbaik Pakistan (TLP). Untuk meloloskan kesepakatan ini, TLP sampai melakukan aksi duduk di Kota Rawalpindi dekat Ibu Kota Islamabad, yang berakhir pada Jumat malam, 19 Juli 2024, atau setelah kesepakatan diumumkan. Kesepakatan itu menuntut otoritas di Pakistan menyediakan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina dan memboikot seluruh produk-produk yang mendukung Israel   

Islamabad mendesak dunia internasional agar memasukkan nama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam daftar teroris, di mana Pakistan telah menganggapnya seperti itu. “Pakistan akan menggunakan seluruh kemungkinan untuk membantu warga Palestina dan mengutuk Israel sebagai negara teroris,” kata Sanaullah. 

TLP dan Pemerintah Pakistan sudah sepakat untuk mempercepat upaya pemberian seribu ton bantuan kemanusiaan pada warga Palestina di Gaza, termasuk memberikan makanan, obat-obatan dan barang keperluan lainnya. Sanaullah pun menyerukan pada dunia internasional, khususnya umat Muslim dunia, agar menyeret Netanyahu ke meja hijau untuk menuntut pertanggung jawabannya.   

Hampir 38.800 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas sejak serangan 7 Oktober 2023. Lebih dari 89.100 orang lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari sembilan bulan perang Gaza, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih, dan obat-obatan. Mahkamah Internasional memutuskan Israel melakukan genosida dan memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei 2024.

Sumber: middleeastmonitor.com

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus